GridOto.com - Masih banyak pengguna motor yang asal dalam memilih bohlam atau lampu LED aftermarket untuk lampu utama motor.
Banyak yang masih salah dalam membaca tingkatan kelvin lampu.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Febry Aditya Perdhana selaku Regional Product Manager SP.AFTM Asean pemegang merek Osram.
"Di kemasan bohlam umumnya ada satuan tingkatan kelvin yang bisa kita lihat," bukanya.
(Baca Juga: Bukan Cuma Pajangan, Ini Fungsi Penting O2 Sensor Buat Motor Injeksi)
Semakin tinggi angka kelvin maka pancaran akan makin pekat.
"Sementara masih banyak yang menganggap kalau semakin tinggi angka kelvin pada lampu maka pancarannya semakin terang, ini harus diluruskan," lanjutnya.
Misalnya pakai lampu HID yang dijual di pasaran itu mencapai 7000 K.
"Warnanya putih tapi cahayanya pekat dan bisa mengganggu pengendara lain dari arah berlawanan," terangnya lagi.
(Baca Juga: Awas, Membiarkan Switch Rem Rusak Bisa Bikin Kantong Kempes!)
"Biar aman untuk pengendara lain dari arah berlawanan, disarankan pakai bohlam lampu yang angka 3000-4000 kelvin saja," tambahnya.
Ini seperti lampu kuning bawaan pabrikan, atau paling maksimal di angka 6000 kelvin jika ingin yang warna putih.
"Kalau di atas 7000 nanti terlalu pekat karena sudah putih kebiruan warnanya," tutupnya.
Biar enggak salah, nih lihat warna yang dikeluarkan lampu jika dilihat dari tingkatan Kelvin:
4.300K Kuning
5.500K Putih Kekuningan
6.500K Putih
8.500K Putih-biru
10.000K Biru agak ungu
12.700K Ungu
15.000K Pink
(Baca Juga: Supaya Lebih Awet, Begini Cara Benar Bersihkan Kain Lap Microfiber)