Gridoto.com - Brand premium di bawah naungan Hyundai Motor Group (HMC), Genesis, belum lama ini memperkenalkan GV80 sebagai SUV pertamanya.
Salah satu yang menarik dari Genesis GV80 adalah panel instrumen klusternya yang sudah menggunakan teknologi autostereoscopic 3D dari Continental.
Dalam hal ini memungkinkan panel instrumennya menghasilkan tampilan gambar tiga dimensi (3D) tanpa perlu menggunakan kacamata khusus.
Melansir Motor1.com, Genesis GV80 juga menjadi yang pertama menggunakan panel instrumen 3D buatan Continental ini.
(Baca Juga: Modifikasi Mazda3 Jadi Agresif Dengan Muka Ala Genesis New York Concept)
Continental merupakan sebuah perusahaan asal Hannover, Jerman yang memasok beragam komponen untuk kendaraan seperti ban, rem, hingga panel instrumen.
Secara garis besar, panel instrumen 3D dari Continental ini menggunakan beberapa lapis layar yang menghasilkan dua pantulan gambar yang berbeda.
Keduanya dipantulkan dengan jarak tertentu, sehingga menimbulkan kesan 3D dari gambar yang dihasilkan.
Untuk sistem keamanannya, disematkan sebuah kamera interior yang bertugas untuk mendeteksi arah pandang si pengemudi.
(Baca Juga: Tak Hanya Genesis, KIA Juga Gaet Mantan Kepala Desainer Infinity. Siapa Dia?)
Menariknya, kamera interior tersebut bisa mendeteksi serta memberikan peringatan apabila pengemudi terlalu sering melihat layar.
Sehingga pengemudi pun dipaksa untuk kembali memfokuskan pandangannya ke jalan.
Selain itu, kamera ini juga dapat mendeteksi apabila pengemudi terlihat letih atau hilang konsentrasinya saat berkendara.
Meski tampilnya unik, tapi enggak bisa lama-lama dilihat ya saat mengemudi di jalan. Hehe
(Baca Juga: Akankah Mobil Konsep Genesis Essentia Diproduksi Massal oleh Hyundai?)
Dr. Frank Rabe, Head of the HMI department at Continental mengatakan, pihaknya coba mengintegrasikan berbagai tampilan di konsol tengah ke dalam cross domain hub-nya.
Hal itu juga dilakukan guna meningkatkan kemanan dan kenyamanan, tanpa harus mengorbankan arsitektur elektronik yang ringkas.
Sehingga penggunanya bisa lebih fokus saat mengemudi tanpa gangguan informasi yang tidak dibutuhkan.
"Dengan layar berteknologi autostereoscopic 3D yang kami produksi massal ini, kami coba meningkatkan interaksi manusia dengan mesin ke level yang berbeda," tutur Frank Rabe.
"Hal ini juga sebagai pondasi komunikasi yang intuitif dengan sebuah kokpit yang terintegrasi ke depannya," terangnya.