GridOto.com - Di beberapa negara khususnya di Eropa, Suzuki Hayabusa sudah dihentikan produksinya sejak 2018 lalu.
Alasannya karena spek mesin Suzuki Hayabusa sudah tidak bisa lagi mengikuti standar emisi Euro4.
Sebenarnya standar emisi Euro4 sendiri sudah diterapkan di Eropa sejak 2016 lalu, namun regulasi itu masih memberi kesempatan bagi pabrikan buat menghabiskan stoknya sampai 2019.
Hanya sebagian kecil negara yang masih merakit Hayabusa, seperti di India.
(Baca Juga: Semua Pasti Kenal Suzuki Hayabusa, tapi Tahu Enggak Hayabusa Itu Artinya Apa?)
Mungkin regulasi soal emisi di India masih terbilang longgar saat itu, makanya Hayabusa masih bisa diproduksi dan dijual di sana.
Namun belakangan ini Suzuki di India akhrinya memutuskan untuk ikut berhenti memproduksi motor ini.
Ternyata semakin hari regulasi soal emisi memang makin ketat, sehingga akhirnya pabrik di India pun tak bisa lagi merakit Hayabusa.
Alasan lainnya juga memang karena pasokan part dari Jepang yang sudah berhenti.
Suzuki India terakhir merilis Hayabusa pada Desember 2019 lalu dengan penyegaran berupa warna.
Soal spek, tentu masih sama dengan versi sebelum-sebelumnya.
Sedikit cerita dari Hayabusa, motor bermesin empat silinder segaris berkapasitas 1.340 cc ini memang pernah jadi yang terkencang.
Dengan mesin itu, power Suzuki Hayabusa ini tembus 197,7 dk dengan torsi mencapai 155 Nm.
Urusan top speed, Hayabusa bisa dipacu hingga 399 km/jam.
(Baca Juga: Wow! Suzuki Hayabusa Pemecah Rekor Dunia Akan Dijual, Segini Harganya)
Luar biasanya, spek mesin itu dibawa Suzuki Hayabusa sejak dirilis pertama kali tahun 1998.
Artinya sudah lebih dari 20 tahun Hayabusa ini setia dengan spek mesin garangnya.
Masalahnya, regulasi soal emisi terus berkembang dan saat itu jelas regulasinya belum seketat sekarang.
Makanya Hayabusa tidak bisa terus dipaksakan untuk terus mengaspal di era ini karena emisinya yang akhirnya gagal memenuhi standar.
Selain itu, pabrikan lain juga sudah banyak berinovasi dengan motornya untuk menandingi Hayabusa.
Misalnya Kawasaki yang merilis Ninja H2 dengan supercharger di mesinnya.
Karena dirilis di era yang lebih 'muda', jelas emisinya juga dibuat mengikuti standar terkini.
(Baca Juga: Kenalan Nih Sama Eisenberg V8, Moge 2.600 Cc Gabungan 2 Mesin Hayabusa)
Soal performa juga jangan ditanya, karena motor inilah yang akhirnya menggulingkan Hayabusa sebagai motor produksi massal terkencang.
Mungkin memang sudah saatnya Hayabusa memberikan tongkat estafet ke penerusnya ya.
Kira-kira kapan ya bakal ada pengganti Hayabusa dari Suzuki?