GridOto.com - Motor memang rata-rata pakai standar samping di sebelah kiri dan memang sulit menemukan motor yang dipasang standar samping di sebelah kanan.
Bisa dilihat negara-negara yang mengadopsi lajur kanan (setir kiri), motor yang dipasarkan tetap saja pakai standar samping di sebelah kiri.
Nah penerapan standar samping di sebelah kiri sebetulnya sudah GridOto.com bahas di artikel beberapa waktu sebelumnya. Kamu bisa baca dengan klik tautan di bawah:
(Baca Juga: Standar Samping Motor di Kiri Ternyata Ada Sejarahnya, Sudah Tahu Belum?)
Tapi bukan berarti enggak ada motor yang dijual dengan standar samping di sebelah kanan.
Di negara tetangga seperti Australia dan Selandia Baru ada genre motor dual purpose yang dipakai untuk jadi kuli ladang (Agricultural Bike / Ag-Bike).
Nah motor-motor Ag-Bike dari tiap merek punya satu persamaan, wajib ada standar samping di sebelah kanan!
Bukan berarti standar samping kirinya hilang, justru jadi dobel kiri kanan.
Gunanya agar saat diparkir di lahan gembur ladang enggak perlu kerepotan, tinggal cari saja tanah yang padat di sebelah kiri atau kanan.
Apa saja sih motor-motor ladang yang sampai sekarang masih dijual sampai sekarang di negara-negara tersebut?
GridOto.com enggak akan memberikan contoh seluruh tipe motor ladang dari tiap merek, tapi satu-satu saja ya perwakilannya... Yuk disimak sampai habis!
1. Honda XR190 - Sepatbor Ekstra Panjang Kayak Ojek Cikotok
Honda menggunakan basis XR190 untuk dijadikan kuli mesin petani di Australia dan New Zealand.
Mesin XR190L AG berkapasitas 184cc sudah pakai sistem injeksi PGM-FI.
Selain itu, karena basisnya dari motor modern, tampilannya juga cukup oke untuk dibawa nongkrong ke kota.
Ada tapinya... Lihat tuh sepatbor belakangnya yang sudah kayak pelepah pisang yang fungsinya biar sayur dan buah yang diangkut tidak kena cipratan tanah dari ban hehehe.
Honda XR190L AG di Australia dibanderol dengan harga 4490 Dolar Australia, kalau dikonversi ke Rupiah mencapai Rp 45 jutaan.
2. Yamaha AG125 - Biar CC Kecil Tapi Dijamin Tangguh
Dari pabrikan garputala, ada Yamaha AG125 yang mesinnya paling imut dibanding motor ladang lain yang GridOto bahas di artikel ini.
Mesinnya berkapasitas 124 cc dengan 5 percepatan dengan kompresi rasionya 10.0 : 1 dan menggunakan sistem pengabutan karburator.
Penjualan Yamaha AG125 hanya difokuskan di Australia, Selandia Baru, dan beberapa Negara Afrika saja.
Dilansir GridOto.com dari sebuah laman dealer Yamaha di New Zealand, harganya sekitar $ 4.299 yang setara dengan Rp 39,8 juta.
3. Suzuki DR200SE Trojan - Diklaim Motor Ladang Paling Laku di Australia
Nah Suzuki DR200SE Trojan ini jagoan dari Suzuki, Sob!
Diklaim oleh Suzuki Australia, DR200SE Trojan ini adalah motor ladang yang paling laku.
Di Australia sana masih diproduksi dan dijual dengan harga 4.990 Dolar Australia yang setara dengan Rp 51 jutaan!
Mesinnya berpendingin udara 200 cc, dengan lima tingkat percepatan yang bisa menghasilkan power sebesar 20 dk dengan torsi 17,7 Nm.
4. Kawasaki Stockman 250 - Desain Gagah Bisa Buat Inspirasi Modif Trail Tua
Harus diakui, Kawasaki Stockman punya desain yang menurut GridOto.com mirip dengan Suzuki TS125 lama.
Seandainya ada di Indonesia, yang ada bukan dibawa ke ladang tapi malah dipakai buat trabasan jalur enduro nih!
Kawasaki Stockman punya mesin berkubikasi 250 cc yang berbeda dengan KLX250, sebab mesinnya masih karburator dan berpendingin udara.
Powernya tercatat 20,1 dk dan torsinya 20,6 Nm, memang badak nih buat dibawa angkut barang.
Nah Kawasaki Stockman ini hingga tahun 2018 masih diproduksi lho, harganya sekitar 6000 Dolar Australia yang setara dengan Rp 61,5 jutaan.
(Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Ini Alasan Vespa Lawas Enggak Punya Standar Samping)
Biar kata cuma dibawa ke ladang, empat motor ini ternyata didesain secara matang dan sudah disiapkan daya tahannya buat disiksa.
Mestinya di negara Indonesia yang juga penuh dengan ladang pertanian, malah kontur medannya lebih berbukit-bukit dijual jenis motor kayak begini.
Motor ladang memang enggak perlu fitur-fitur yang fancy, yang penting mesin, suspensi, dan kaki-kakinya bandel plus fitur standar samping sebelah kanannya yang ikonik.
Tapi kalau dijual di Indonesia, bisa jadi motor-motor ladang ini bukannya dipakai kerja malah dipakai trabasan, hehehe...