GridOto.com - Tidak seperti mobil biasa, truk biasanya memiliki sistem pengereman tambahan untuk menahan laju dengan muatan berat.
Seperti sistem rem pneumatik yang biasa disematkan pada truk, memanfaatkan tenaga angin sebagai tenaga tambahan untuk sistem pengereman truk.
Selain rem pneumatik, truk Scania punya teknologi rem tambahan yang membantu menahan laju truk saat melakukan pengereman.
"Di dalam transmisi Opticruise Scania sudah dilengkapi dengan fitur yang disebut Retarder," sebut Latif, Technical Consultant Scania PT United Tractors Tbk kepada GridOto.com.
Memanfaatkan tekanan oli transmisi di dalam girboks transmisi, fitur retarder berperan untuk menahan gerak mekanikal girboks.
(Baca Juga: Truk Elektrik dari Mitsubishi, Bisa Sejauh Ini Jarak Tempuhnya)
"Saat retarder aktif, aliran oli transmisi akan menghasilkan tekanan yang berlawanan dengan arah putaran girboks," jelas Latif.
Menurut Latif, fungsinya mirip dengan torque converter transmisi matik yang berputar untuk menghasilkan tekanan oli dari putaran mesin sehingga girboks ikut bergerak.
Bedanya, retarder berputar dengan arah yang berlawanan terhadap putaran girboks transmisi dengan tujuan memperlambat as roda penggerak dengan menahan putaran girboks.
Retarder truk Scania memiliki lima tingkatan yang pengoperasiannya dengan menarik tuas ke belakang.
"Semakin besar tingkatan retarder yang aktif, semakin besar juga tekanan oli transmisi yang menghambat putaran girboks," tekan Latif.