Formula 1 Ancam Negara yang Menolak Masuk Tim F1 Karena Takut Virus Corona

Fendi - Kamis, 5 Maret 2020 | 13:51 WIB

Formula 1 menjamin balap F1 Bahrain 2020 akan berlangsung sesuai jadwal, meskipun ada ancaman virus Corona (Fendi - )


GridOto.com – Sejumlah negara yang menggelar balap F1 telah mengeluarkan peraturan ketat bagi pendatang dari negara terkena virus Corona. Formula 1 kasih peringatan.

Vietnam dan Bahrain telah mengeluarkan pernyataan bahwa pengunjung dari Italia akan dikarantina 14 sebelum masuk ke negara mereka.

Kedua negara itu akan menggelar balapan putaran kedua F1 Bahrain dan seri ketiga F1 Vietnam, masing-masing pada 22 Maret dan 5 April nanti.

Direktur motorsport Formula 1, Ross Brawn akhirnya buka suara dengan nada ancaman kepada negara yang menolak masuk personel tim F1.

(Baca Juga: Gawat! Tim Ferrari Bisa Dikurung 14 Hari untuk Ikut Balap F1 Vietnam Karena Virus Corona)

Dikutip GridOto.com dari insideracing.com, Ross Brawn menyatakan, balapan di mana tim yang ditolak masuk tidak akan diperhitungkan dalam kejuaraan dunia tahun ini.

Artinya, balap F1 Bahrain dan Vietnam tidak dianggap, jadi seperti balapan ekshibisi, karena point tidak dihitung.

Twitter/F1VietnamGP
Vietnam akan menggelar balap F1 untuk pertama kalinya di sirkuit jalan raya Ibu Kota Hanoi

Pernyataannya muncul ketika ketidakpastian terus berlanjut selama tiga balapan pertama di musim 2020 karena wabah virus Corona atau Covid-19 yang sedang berlangsung.

Kondisi ini membatasi perjalanan yang berdampak pada tim-tim yang terkait dengan Italia seperti Ferrari, AlphaTauri dan bahkan pemasok ban Pirelli.

Sebelumnya, bos tim AlphaTauri, Franz Tost telah menyatakan balapan tidak adil jika beberapa tim ditolak masuk ke negara itu.

"Jika sebuah tim dicegah untuk memasuki suatu negara, kita tidak dapat berlomba," kata Ross Brawn kepada Reuters.

(Baca Juga: Enggak Cuma Tim F1, Wartawan yang Meliput F1 Bahrain Juga Akan Dikarantina 14 Hari)

“Bukan balapan kejuaraan dunia Formula 1 lagi, karena itu tidak adil,” lanjutnya.

"Jelas jika sebuah tim membuat pilihan sendiri untuk tidak pergi ke balapan, itu keputusan mereka,” ujarnya.

"Tapi di mana tim dicegah untuk pergi ke balapan karena keputusan negara (penyelenggara balap), maka sulit untuk memiliki kompetisi yang adil," tegas Ross Brawn, yang mantan pemilik tim F1 Brawn GP.