GridOto.com - Kedux Garage yang dipawangi oleh Komang Gede Sentana Putra sudah jadi builder motor custom yang cukup dikenal di Bali.
Bahkan sudah beberapa kali ia mengikuti kontes motor custom hingga ke luar negeri.
Perjalanannya menjadi builder motor custom ternyata cukup menarik buat diikuti sebab awalnya ia justru memulai dari seni grafis macam air brush.
Kedux yang juga seniman ogoh-ogoh ini baru membuka bengkel di rumahnya pada tahun 2006.
(Baca Juga: Banjir Pujian! Kedux Cs Berhasil Kejutkan Penggemar Motor Custom di Jepang)
"Awalnya dari cat, karena basic di grafis masih senada lah istilahnya. Saya ngecat-ngecat painting kayak air brush," ujar Kedux yang dikutip GridOto.com dari Tribun Bali.
Namun, lama kelamaan setelah digeluti dengan serius dirinya mengaku kalah urusan mencari media atau bahan yang bisa ia air brush.
"Lama kelamaan kalahnya di media, jadi orang yang datang ke sini medianya tidak mendukung untuk di air brush, kayak gitu contohnya. Nggak salah juga tapi zaman itu di mana saya cari atau beli misal buat tangki kok racing kayak gini di cat kayak gini. Cari di Jawa ternyata susah juga," katanya.
Akhirnya dirinya mencoba untuk membuat tangki yang sesuai untuk di-air brush. Lama kelamaan aktivitas ini membuatnya tertarik, dan akhirnya ia memutuskan menjadi builder.
(Baca Juga: Cafe Racer Modern Honda CBX750 F, Buildernya Anggota Pemadam Kebakaran)
Apalagi apa yang ia kerjakan memang sesuai dengan hobinya dan memang suka otomotif sehingga merasa bekerja tanpa paksaan.
Ia mendapat inspirasi membuat motor custom ini dari majalah Jepang yang ia baca.
"Saya ada dapat majalah motor, tapi majalah Jepang. Jaman itu sekitar tahun 2008 di Denpasar untuk otomotif kan waktu itu eranya motor racing. Ya sudah 10 tahun lebih saya menekuninya," katanya.
Untuk produksi motor custom yang ia buat sekarang kebanyakan untuk memenuhi pasar lokal dan melayani pesanan teman-temannya.
(Baca Juga: Motor Custom Tapi Listrik? Nih 'Electric' Streetcub Dari Bekasi)
Walaupun demikian, ia mengaku sengaja membuka bengkel di rumahnya dan tidak di pinggir jalan.
Ini dikarenakan dirinya tak bisa mengerjakan pesanan dengan tergesa-gesa. Kedux menganggap pekerjaannya ini lebih kepada memenuhi idealismenya.
"Jadi tak bisa cepat saya ladeni, jadi ini murni idealis saya buat motor yang beda untuk satu kebutuhan, tidak buat dua atau tiga motor yang sama, artinya setiap motor beda-beda," paparnya.
Dari segi detail dan kualitas pekerjaan dirinya pun berani menjamin, karena memang serius dalam membuat motor custom ini.
(Baca Juga: Keren Nih, Customaxi x Yamaha Heritage Built Makassar Tampil Beda)
Untuk saat ini dirinya mengaku masih fokus pada aliran tradisional chopper dikarenakan dari segi pengerjaan teknik tradisionalnya lebih menonjol.
Dalam setahun dirinya mengaku hanya bisa menyelesaikan dua motor, dikarenakan lebih mementingkan kualitas.
"Ini kan mood soalnya, dan bukan bengkel service, kalau service per jam saya bisa, tapi kan ini mood, kalau tidak mood kan susah. Bahkan kalau tidak sesuai, saya ganti lagi sehingga beberapa tangki bisa kebuang," katanya.
Untuk hasil kerjanya sudah ia ikutkan kontes, baik tingkat nasional maupun internasional dan menyabet beberapa penghargaan.
"Untuk internasional baru sampai Jepang. 10 Maret ini saya berangkat lagi ke USA," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Kedux dari Kerja di Bengkel hingga Jadi Builder Terkenal di Bali