BBM Dicampur Kapur Barus? Itu Metode Kuno dan Berbahaya! Ini Efeknya Negatifnya ke Kesehatan dan Kendaraan

Ditta Aditya Pratama - Sabtu, 29 Februari 2020 | 16:31 WIB

Kapur barus dicampur bensin (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Kalau zaman sekarang masih ada yang suka mencampurkan kapur barus ke BBM kendaraan, lebih baik segera hentikan saja kebiasaan itu, Sob!

Karena selain mubazir, hal itu enggak cuma berbahaya buat mesin, tapi juga buat kesehatan dan lingkungan.

"Kapur barus memang dulu digunakan sebagai aditif untuk menaikkan oktan bahan bakar jenis gasoline, yang beroktan rendah," ucap Cecep Rusdi, yang menjabat IH Assessor Environmental Division di salah satu perusahaan bidang sertifikasi, inspeksi, konsultasi dan laboratorium di Jakarta.

Nah itu dulu saat oktan BBM masih rendah. Sekarang rata-rata oktan BBM sudah di angka 90 jadi mubazir kalau pakai kapur barus.

(Baca Juga: BBM di SPBU Tanjung Selor Cepat Habis, Mapolres Bulungan Ringkus 27 Kendaraan Dimodifikasi Khusus Menampung BBM)

Sekadar info saja, kapur barus memiliki kandungan naphthalene yang memiliki oktan 90. Jadi buat apa BBM macam Pertalite yang oktannya sudah 90 ditambah lagi dengan kapur barus.

Dengan kata lain, kapur barus yang merupakan senyawa polysiklik aromatik hydrocarbon dengan 2 cincin benzene ini hanya efektif pada bensin beroktan di bawah 90 seperti Premium.

Untuk itu, jika bensin memiliki oktan lebih dari 90 kapur barus tidak akan memberikan manfaat yang besar.

Namun pengguna Premium jangan senang dulu, harus dicatat kandungan naphthalene pada kapur barus tidak terbakar sempurna dan kadar HC tinggi sering muncul saat pengujian emisi.

(Baca Juga: Motor Matic Pasang Ignition Amplifier, Jadi Irit BBM dan Tenaga Naik?)

“Dari dokumen Agency of Toxic Substances and Disease Registry, kapur barus bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama kanker," kata Cecep Rusdi yang berkantor di Jln. Raya Bogor KM 28, Jakarta Timur.

Efek dari HC itu bila sering diserap oleh tubuh melalui mulut, kulit, pernapasan, dan dapat melalui plasenta.

"Bahaya juga buat kaum hawa yang lagi mengandung, bisa menyebabkan keracunan fatal pada janin dan bayi,” jelas Cecep.

Efek kesehatan pada tingkat akut (jangka pendek), dapat menyebabkan neurotoxic, seperti vertigo, gastrointestal distress dan hepatic. Bila terkena mata, bisa menyebabkan katarak.

Kalau buat kesehatan manusia saja sudah berbahaya, tentu jelas berbahaya juga buat mesin motor karena bikin kerak di ruang bakar.

So buat kamu yang masih melihat teman, kenalan, atau saudara yang suka mencampur kapur barus dengan BBM, mending kasih tahu buat menghentikan kebiasaan itu ya!