GridOto.com - Kekhawatiran MotoGP jelang seri perdana di Qatar semakin bertambah mengingat virus corona baru-baru ini telah menjangkit Italia dan Jepang.
Awal bulan ini, MotoGP sempat mencemaskan wabah virus corona di Thailand, yang akan menggelar seri kedua.
Namun, kini Seri Qatar lebih mengkhawatirkan karena beberapa pembalap dan anggota tim yang berasal dari Italia dan Jepang terancam tak boleh kembali ke Qatar.
Hal ini menyusul keputusan Menteri Kesehatan Qatar, Mohamed Al Kuwari, yang pada Selasa (25/2/2020) lalu telah menunda semua perjalanan menuju beberapa negara, termasuk Italia dan Jepang.
(Baca Juga: Akui Salah dalam Pengembangan, Ini Kelemahan Motor Baru Honda MotoGP 2020)
Tak hanya itu, Mohamed Al Kuwari juga telah meningkatkan pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat di Bandara Internasional Hamad, Doha.
Enam dari 11 tim MotoGP bermarkas di Italia dan San Marino, yakni Monster Energy Yamaha, Suzuki Ecstar, LCR Honda, Aprilia Racing Team Gresini, Ducati Team, dan Pramac Racing.
Belum lagi, dari enam pabrikan MotoGP, tiga di antaranya berasal dari Jepang, yakni Honda, Yamaha, dan Suzuki, dan dua dari Italia, yakni Ducati dan Aprilia.
Beberapa tim dan pabrikan bahkan telah meminta anggota mereka untuk tetap tinggal di Qatar setelah menjalani uji coba pramusim pada 22-24 Februari lalu.
(Baca Juga: Alex Marquez Mengaku Tak Nyaman Kendarai Motor Honda di Tes MotoGP Qatar)
Meski begitu, banyak pembalap yang sudah telanjur meninggalkan Qatar, seperti Valentino Rossi.
Usai menjalani balapan di Qatar, para peserta MotoGP dijadwalkan terbang ke Buriram, Thailand, untuk menjalani seri kedua pada 20-22 Maret.
Meski situasi di sana sempat bikin cemas, pemerintahan setempat telah meyakinkan situasi kesehatan Thailand telah terkendali dan balapan akan tetap digelar sesuai rencana.
Seri ketiga MotoGP 2020 harusnya digelar di Austin, Texas, 3-5 April mendatang.
Namun fakta bahwa Amerika Serikat telah memperketat perjalanan dari maupun menuju luar negeri, membuat peserta MotoGP dikhawatirkan dilarang masuk ke Austin.