GridOto.com - Sudah sebulan sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) diterapkan di Surabaya, Jawa Timur untuk menertibkan pengendara di jalan raya.
Dikutip GridOto.com dari Surya.co.id, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Adhitya Panji mengatakan bahwa jarang terjadi kesalahan pada CCTV ETLE dalam meng-capture pengendara yang melanggar aturan berlalu lintas.
Menurutnya, selama ini CCTV ETLE memberikan capture yang akurat mengenai pelanggaran yang terjadi.
"Presentase keakuratan masih tinggi, yang meleset jumlahnya kecil. Terkait data perbandingan belum terekan dan terkumpul," ujarnya.
(Baca Juga: Sebulan Sejak Diberlakukan, 6.035 Pengendara Tertangkap Kamera ETLE)
Lanjutnya, informasi yang diperoleh dari petugas Posko Gakkum Siola, pelanggar memang cenderung mempunyai berbagai alasan untuk menyangkal pelanggaran yang dilakukannya.
Namun, petugas tak akan percaya begitu saja karena ada bukti kuat yakni hasil video dan foto kamera CCTV ETLE.
"Pengakuan anggota Posko Gakkum Siola memang pelanggar punya bermacam alasan untuk menyangkal, tapi selama bukti pelanggaran kuat, kami akan melakukan penindakan," jelasnya.
Adhitya menambahkan, sistem CCTV ETLE ini disematkan kecerdasan buatan sehingga saat ada indikasi pengendara melakukan pelanggaran, CCTV ETLE secara otomatis akan meng-capture.
(Baca Juga: Baru Berapa Hari ETLE Motor Diberlakukan, Pelanggar Lalin Berkurang Drastis)
Setelah diverifikasi dan hasilnya pengendara terbukti melanggar, petugas akan mengirim surat konfirmasi penilangan.
"Kalau memang pengendara menyangkal di Posko Gakku dan tak terbukti melakukan pelanggaran, kami tak memaksakan (pengendara tak ditindak/ditilang)," katanya.
Menurut Adhitya, CCTV ETLE di Kota Surabaya memiliki resolusi gambar yang terbilang bagus.
Hal tersebut dikarenakan CCTV ETLE memiliki dua jenis kamera yakni yang beresolusi 7 megapixels dan 9 megapixels yang membuat hasil tangkapan tidak pecah saat diperbesar beberapa kali.
(Baca Juga: Cuma Dua Hari CCTV ETLE Jaring Ratusan Pengendara Motor, Kebanyakan Gara-gara Masuk Busway)
"Memang semakin tinggi resolusi kamera semakin bagus pula hasilnya, kalau ada anggaran baik dari pemerintah daerah dan Polda Jatim, nantinya bakal ditambah CCTV ETLE dengan resolusi besar. Sementara kamera CCTV ETLE yang dipunyai Kota Surabaya sudah cukup bagus," terangnya.
Terkait masalah manipulasi nopol, dia menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas di Polres terdekat yakni Polrestabes Surabaya, Polres Gresik dan Polresta Sidoarjo.
Pihaknya juga akan menyebar informasi atau data mengenai mobil yang menggunakan nopol palsu yang tertangkap kamera CCTV ETLE.
"Kami sampaikan juga ke rekan-rekan apabila mengetahui keberadaan mobil tersebut agar mengecek keabsahannya, apakah sesuai atau mobil itu merupakan hasil kejahatan. Bila terbukti hasil dari kejahatan, akan dilakukan penindakan," ucapnya.
(Baca Juga: Masih Berani Lewat JLNT Kasablanka? Polisi Sudah Pasangi Kamera ETLE)
Sementara Kadishub Kota Surabaya, Ivan Wahyu Drajat mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi sarana prasarana ETLE dan masalah penindakan merupakan wewenang kepolisian.
"Terkait ketidakakuratan penindakan, itu wewenang kepolisian, karena yang melakukan verifikasi adalah kepolisian, kami hanya memfasilitasi sarana prasaran saja," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim : Kesalahan CCTV E-TLE Jumlahnya Sangat Sedikit