GridOto.com - Pakai oli mesin lebih encer dari anjuran pabrikan ternyata ada dampaknya ke mesin.
Misalnya anjuran oli mesin yang digunakan oleh mesin Honda adalah 10W-30.
Tapi malah diisi 5W-30 atau bahkan 0W-30.
"Kalau pakai oli mesin terlalu encer memang bikin tarikan mesin jadi lebih enteng," buka Rialdy Fasha, Technical And Training Enginer PT Perkasa Teknologi Indolube (PTI), pemegang merk Motul di Indonesia kepada GridOto.com.
(Baca Juga: Dipakai Harian, Berapa Lama Masa Pakai V-Belt di Motor Matic? )
Maklum, karena oli encer itu bisa bersikulasi di mesin dengan cepat.
Ternyata ada efek negatif jika pakai oli yang lebih encer dari anjuran pabrikan.
"Lama-lama, oli yang encer tadi bisa menyelinap ke ruang bakar," kata pria yang akrab disapa Aldy ini.
Hal ini bisa diperparah jika kondisi motor kalian lagi kurang sehat.
( Baca Juga: Ini Patokan Mengganti Oli Mesin yang Dipakai di Wilayah Perkotaan)
Misalnya ring seher yang mulai longgar atau sil klep yang mulai getas.
Jangankan oli mesin yang encer, kalau kondisinya seperti di atas oli mesin anjuran pabrik juga lama-lama bisa habis.
Nah, oli habis tiba-tiba biasanya disebabkan karena terjadi penguapan atau ikut terbakar di ruang bakar.
Berarti solusinya pakai oli yang lebih kentel, dong?
(Baca Juga: Air Radiator Bercampur dengan Oli Mesin? Begini Cara Penanganannya)
"Yang benar adalah gunakan kekentalan oli mesin sesuai pabrikan dan perbaiki penyebab oli ikut terbakar," kata Aldy.
"Honda pakai oli 10W-30 dan Yamaha 10W-40, misalnya," pungkas Aldy saat ditemui di Sentul International Karting Circuit (SKIC), Bogor, Jawa Barat.
Karena setiap mesin punya anjuran oli tersendiri, silakan cek sendiri anjuran oli yang akan digunakan di motor kalian.