GridOto.com - Marc Marquez memang berhasil tampil pada 3 hari tes resmi di sirkuit Sepang, Malaysia pada 7 hingga 9 Februari 2020 kemarin.
Seperti yang diketahui, Marc Marquez belum 100 persen pulih usai operasi cedera bahu yang didapatkannya pada tes Jerez November 2019 lalu.
Jika dilihat mana yang lebih parah, cedera bahu yang dialama Marc Marquez saat ini jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya.
Meski tidak terlalu sakit, pemulihannya ternyata cukup rumit, di mana otot dan syaraf bahu Marc Marquez sangat lemah sehingga tidak bisa tampil maksimal saat berada di atas motor.
(Baca Juga: Video Wawancara Eksklusif Marc Marquez: Tidak Anggap Alex Marquez Sebagai Adik, Rossi Belum Akan Pensiun!)
Termasuk pada tes resmi di Sirkuit Sepang kemarin.
Bahkan sebelumnya, untuk mengangkat segelas air saja tidak kuat.
Pada tes kemarin Marquez juga terjatuh sebanyak dua kali, dimana yang terakhir disebabkan karena kelelahan akibat kondisi fisiknya yang terlalu dipaksakan.
Karena kondisi bahu kanan yang kurang ideal, bahu kirinya dipaksakan cukup keras untuk menambal beban bahu kanannya, dan ternyata hal itu membuat Marquez kelelahan.
(Baca Juga: Pol Espargaro Senang Hasil Pengembangan Dani Pedrosa di Motor KTM)
Nah, ternyata kondisi yang tak kunjung pulih ini kabarnya membuat pihak Marc Marquez cukup pusing, termasuk ke jajaran petinggi Honda Racing Corporation (HRC).
Dilansir GridOto.com dari La Gazzetta dello Sport, Marc Marquez kabarnya akan dinaikkan ke meja operasi lagi.
Ada syaraf yang kabarnya rusak, diyakini sebagai penyebab utama bahu Marquez tak kunjung sembuh.
Selain urusan Marquez, Honda juga sedang pusing soal urusan teknis, salah satunya RC213V yang baru sulit beradaptasi dengan ban belakang baru Michelin.
(Baca Juga: Terjatuh di Hari Ketiga Tes MotoGP Sepang, Marc Marquez Akui Kondisi Fisiknya Menurun)
Honda kabarnya sedang dilema, karena jika operasi, pemulihannya akan berisiko lebih lama lagi, dimana balapan pertama akan dimulai 8 Maret mendatang di Qatar.
Saat ini pemeriksaan lanjutan akan dijadwalkan di Clinica Dexeus, sebuah rumah sakit di Barcelona.
Pemeriksaan ini akan menentukan apakah operasi kedua harus dilakukan atau tidak.