GridOto.com - Setiap mobil memiliki ukuran tekanan tutup radiator yang berbeda-beda.
Mungkin banyak yang beranggapan semakin besar isi silinder atau kubikasi volume silinder maka akan semakin tinggi juga ukuran tekanan tutup radiator.
Karena kemungkinan volume silinder mobil yang semakin besar akan menyebabkan panas mesin semakin tinggi dan membutuhkan spesifikasi tutup radiator yang lebih baik.
Padahal anggapan bahwa tutup radiator bertekanan tinggi hanya digunakan pada mobil dengan isi silinder yang besar itu salah besar.
Anggapan ini dijawab langsung oleh Januadi, Technical Service Trainer Volkswagen PT Garuda Mataram Motor (GMM) yang menyebutkan bahwa belum tentu tutup radiator dengan tekanan tinggi dipakai untuk mesin dengan cc besar.
(Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Dua Jenis Kipas Radiator Pendingin Mesin Mobil)
"Untuk cara kerja sistem pendingin terutama tutup radiator belum tentu mengikuti tingginya isi silinder," buka Januadi.
"Setiap mesin mobil dibuat pasti sistem pendingin juga dirancang agar efektif mendinginkan mesin dan juga menjaga mesin pada temperatur ideal," tambahnya.
Sebagai contoh, pada VW Tiguan dengan isi silinder 1.395 cc memiliki ukuran tekanan tutup radiator 1,6 bar.
Bahkan untuk Honda CR-V generasi keempat dengan mesin 2.400 cc hanya menggunakan tekanan tutup radiator 1,1 bar saja.
Selain itu, ketahanan semua komponen sistem pendingin juga berpengaruh terhadap ukuran tekanan tutup radiator.
Komponen tersebut seperti konstruksi water jacket, water pump, sampai ke slang-slang radiator.
(Baca Juga: Selain Gasket, Hal Ini Bisa Bikin Air Radiator Masuk ke Ruang Bakar)
"Saat ini, suhu mesin dibuat cepat mencapai suhu kerja agar bisa langsung tancap gas," sebutnya lagi.
Jadi semua sudah disesuaikan agar tidak terjadi masalah di sistem pendingin mesin seperti over pressure dan air radiator mudah menguap.