GridOto.com - Motor pakai pelek palang emang tampil lebih sporty ketimbang pelek jari-jari.
Tapi bukan berarti motor dengan pelek jari-jari lebih jelek ya, karena pelek palang maupun pelek jari-jari punya kelemahan dan keunggulan masing-masing.
Awalnya, pelek palang memang diaplikasikan di dunia balapan sampai akhirnya Yamaha RD400C inilah yang jadi bikin pelek palang ramai diaplikasikan.
Bagaimana sih sejarahnya Yamaha RD400C sebagai motor pertama yang bikin pelek palang jadi ngetren?
(Baca Juga: Kenapa Pelek Jari-jari Jarang Dipakai di Motor Sport Fairing?)
Sebelumnya harus tahu dulu kalau bukan Yamaha RD400C yang jadi motor pertama yang dijual dengan pelek palang.
Sebelum Yamaha RD400C yang dilahirkan pada tahun 1976, ada Böhmerland yang sudah jualan motor pakai pelek palang sejak tahun 1927.
Tapi pelek palang saat itu dianggap tidak lazim dan justru dianggap aneh, makanya enggak dilirik dan orang lebih pilih pelek jari-jari.
Nah baru pada tahun 1976 ketika Yamaha meluncurkan RD400C pabrikan lain mulai melirik penggunaan pelek palang!
Perhatiin baik-baik deh, ada huruf C di belakang namanya sebagai penanda kalau seri ini yang menggunakan pelek palang berbahan alumunium
Melihat desain Yamaha RD400C ini, wah dijamin bakalan bilang engkongnya RX-King!
Sekilas memang dari garis desain tangki hingga jok, bahkan area blok mesin bikin teringat dengan RX-King generasi awal yang santer dijuluki motor jambret.
Mesinnya dua tak dua silinder dengan kubikasi 400 cc yang tarikannya serasa noyor pengendaranya dengan torsi 41 Nm di 6500 rpm.
Kalau power maksimumnya tembus sampai 44 dk dan bisa menggapai top speed 171,9 km/jam dalam kondisi standar!
Gara-gara motor inilah, pabrikan lain mulai memberikan pilihan juga untuk motor-motornya dengan versi pelek jari-jari dengan pelek palang.
Nah bisa dibilang strategi Yamaha yang jualan RD400 dengan varian pelek jari-jari dan pelek palang jadi ditiru deh sama pabrikan-pabrikan lain.
Makanya sekarang kalau beli motor, biasanya ada dua seri yang berbeda dengan pelek jari-jari dan pelek palang bukan?