GridOto.com - Proyek pengerjaan flyover Purwosari, Solo sudah mulai berjalan sejak Rabu (5/2).
Hal tersebut mau tak mau membuat akses dari arah Kartasura menuju Slamet Riyadi dan sebaliknya yang merupakan jalan utama untuk melintasi rel kereta Purwosari ditutup.
Akibatnya, arus lalu lintas di sekitarnya pun menumpuk.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo menyampaikan kebanyakan penumpukan kendaraan terjadi di jam-jam sibuk.
(Baca Juga: Proyek Flyover Purwosari Dimulai, Jalur Ditutup Total, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Kota Solo)
"Pada tahap I arus lalu lintas cukup padat terutama pada saat jam-jam sibuk, terutama saat berangkat sekolah pada pukul 06.30 WIB sampai pukul 07.30 WIB," ujar Ari, Rabu (5/2) dilansir dari Tribunsolo.com.
Kepadatan arus lalu lintas akibat penutupan Jalan Slamet Riyadi pun merembet sampai ke sejumlah wilayah.
"Kepadatan terjadi di beberapa lokasi seperti di daerah Kerten kemudian Tugu Wisnu, lalu di Polresta terus Overpass Manahan, Kota Barat, traffic light Jalan MT Haryono, Pasar Nongko, Tugu lilin, Makam Haji, Pajang, dan Jongke," terang Ari.
Tak hanya di pagi hari saja, penumpukan pun terjadi di sore hari.
(Baca Juga: Mau Tambah Lajur di Exit Tol Malang-Pandaan, Jasa Marga Minta Sebuah Rumah Dibongkar)
Ari menilai kepadatan jalan tersebut terjadi karena masyarakat masih beradaptasi dengan rekayasa lalu lintas baru ini.
"Yang jelas hari pertama sampai kelima masyarakat masih bingung, hari kedua mereka akan mencoba memilih rute, hari keempat dan kelima baru menentukan rute perjalanan, lalu hari keenam sudah menetapkan rute," tuturnya.
Terkait rekayasa lalu lintas ini, Ari pun menyarankan agar masyarakat mulai memilih rute dan menghindari jam-jam padat.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Terjadi Penumpukan Kendaraan di Sejumlah Titik saat Proyek Flyover Purwosari Dimulai,Ini Evaluasinya"