GridOto.com - Buat pengguna motor matik, salah satu cara utak atik performa mau makin ngacir atau nafas makin panjang bisa dengan mengganti roller.
Efeknya hampir mirip dengan motor biasa yang mengganti ukuran gir depan dan belakang.
Jadi dengan mengganti roller yang berbeda beratnya, bisa berefek mengorbankan sedikit akselerasi demi top speed yang lebih tinggi.
Atau kebalikannya, kalau di perkotaan yang perlu akselerasi lebih lincah bisa mengorbankan top speed.
(Baca Juga: Mau Turing Pakai Motor Matic? Awas Jangan Asal Pilih Ukuran Roller)
Roller berfungsi untuk mengatur kecepatan bukaan pulley primer.
Sistem kerjanya, saat motor digas, roller ini akan terlempar keluar dan bergerak sesuai jalur yang sudah ditentukan di pulley. Kecepatan pergerakannya tergantung bobot dari roller.
Bagian roller ini pula yang kerap dimodifikasi untuk meningkatkan performa secara instan.
Ada anggapan memasang roller motor matik secara menyilang bisa nambah performa motor matik.
Maksudnya menyilang, jadi pasang roller dengan bobot yang berbeda secara selang-seling.
Maksudnya disilang menggunakan roller yang beda ukuran di masing lintasan rollernya.
Lantas, apakah benar penggunaan roller menyilang bisa menaikan performa motor matik ?
Menurut Pardiman, kepala mekanik Takutic Spesialis Matic, Kebagusan, Jakarta Selatan, penggunaan roller menyilang tidak terlalu menambah performa.
(Baca Juga: Berapa Bobot Roller Yamaha All New NMAX 155? Ini Bocoran Dari Yamaha)
"Roller yang disilang malah bikin usia pakai roller tidak merata," ucap Pardiman saat disambangi GridOto.com, beberapa waktu lalu.
Roller yang bobotnya lebih ringan akan lebih cepat aus dibanding yang berat.
"Kalau roller yang ringan akan lebih cepat terlempar dibanding yang berat, makanya roller ringan tidak akan lama usianya, karena sering tergerus," terang Pardiman.
Jika memaksa pakai roller menyilang harus siap-siap lebih cepat mengganti roller yang bobotnya lebih ringan.
Memang kalau mau ganti roller ya sebaiknya satu set dengan bobot yang sama semua nih Sob.
"Sebenarnya penggunaan roller silang ini tergantung pada kebutuhan mesinnya, perlu atau tidak," lanjut Ricard Riesmala, mekanik bengkel A2 Racing di Joglo, Jakarta Barat
"Kita lihat kebutuhan kalau mau untuk putaran atas kita pakai kombinasi yang lebih berat. Misal standarnya pakai ukuran 9 gram dibikin 10 gram," tambahnya.
"Atau kalau kita mau kejar putaran bawah pakai ukuran yang lebih ringan," lanjut Ricard yang bermarkas di bilangan Joglo, Jakarta Barat.
(Baca Juga: Harga Terjangkau, Ini Daftar Ukuran Roller dan Per CVT CLD Racing)
"Bisa juga antara kombinasi dari dua ukuran roller, tapi tidak boleh asal karena bisa jadi roller yang ukurannya sama justru tarikan lebih pas," tambahnya lagi.
"Tapi seandainya pakai model silang biasanya penempatan rollernya ikut perhatikan," lanjutnya.
"Roller yang lebih berat ukurannya diletakkan di lintasan yang sama dengan titik mati atas (TMA) mesin ini ada pengaruhnya," bilangnya lagi.
"Tapi semua kembali apakah mesin kita perlu menggunakan roller model silang atau tidak, kalau standar ya lebih baik roller rata saja," tutupnya.
Masih mau pasang roller secara menyilang?