Mobil Overheat Sampai Ngebul? Enggak Perlu Panik, Ini yang Harus Dilakukan

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 26 Januari 2020 | 21:44 WIB

Ilustrasi mesin ngebul (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Semoga saja kejadian mobil overheat (kepanasan) hingga keluar asap dari kap mobil enggak sampai Anda alami.

Tapi kalau tiba-tiba kejadian, sebaiknya harus tahu yang dilakukan alias enggak keburu panik duluan.

Setidaknya dengan mengetahui pertolongan pertama pada mobil overheat, Anda bisa membantu pengguna mobil yang bermasalah.

Yang pertama kali dilakukan adalah berusaha untuk menepi ke pinggir jalan, dan segera matikan mesin mobil untuk menghindari kerusakan lebih parah.

(Baca Juga: Tanda-tanda di Busi Sebelum Mesin Mobil Overheat, Lihat Bagian Ini)

Jangan lupa untuk lihat ke sekeliling sebelum menepi ya, jangan sampai membahayakan diri sendiri dan pengendara lain.

Kedua, buka kap mesin agar panas dari mesin dapat keluar. Hati-hati saat membukanya, karena kondisi kap mesin masih panas.

Ketiga, ini cukup penting. Tunggu sekitar 30 menit untuk membuka tutup radiator.

Jangan buru-buru dibuka atau muka langsung kesemprot uap panas karena tekanan air masih sangat tinggi seperti kasus dalam video yang ditautkan di bawah:

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Mapala (manusia pecinta Alam) kena S E M B V V R!

Sebuah kiriman dibagikan oleh KENCROTAWN (@kencrotawn) pada

 Keempat, periksa volume air radiator di tabung cadangan air radiator (reservoir), bila kurang segera isi sampai level maksimum.

Kelima Setelah air radiator penuh dan mesin mobil mulai dingin kembali, Anda bisa menyalakan mobil dan membawanya ke bengkel terdekat untuk pengecekan lebih detail.

Nah itu kalau overheat gara-gara air radiator habis, kalau sudah melakukan hal-hal di atas tapi mobil masih overheat lagi jelas harus dicari tahu dulu penyebab utama overheat pada mobil.

Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan mobil cepat overheat.

Istimewa
Ilustrasi mesin mobil mengalami overheat

Faktor yang pertama adalah adanya kerusakan pada radiator.

Ketika air radiator kurang atau habis di sistem pendingin mesin, mesin bisa mati karena overheating.

Tak hanya jumlah air dalam radiator, tingkat kekeruhan air tersebut juga bisa membuat radiator kotor dan mengendap.

"Kalau pakai air biasa, mestinya setiap sebulan sekali diganti," kata Anwar Lubis, juragan bengkel Ridho Radiator di Jln. Srengseng Raya No.23, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Ilustrasi coolant radiator

Jika menggunakan coolant yang baik, biasanya interval penggantiannya sekitar enam bulan sampai setahun sekali.

Periksa juga tutup radiator, kangan-jangan tutupnya lepas atau sudah rusak.

Tak ketinggalan, periksa juga selang radiator yang menyalurkan air panas ke radiator dan air dingin.

Lalu cek juga apakah waterpump-nya mampet. Bisa jadi karena usia pakainya sudah lama, sehingga tidak maksimal lagi fungsinya.

Kipas radiator rusak bisa juga menyebabkan overheating, apalagi letak kipas itu agak sulit terlihat.

Dok. Otomotif
Kipas radiator pendingin mesin mobil

Kipas ini berfungsi membantu aliran udara dari depan radiator untuk melepas hawa panas.

Selain itu, termostat yang berfungsi mengatur sirkulasi air, bisa saja macet.

Hal ini mungkin terjadi karena tidak pakai coolant, karena coolant juga berfungsi melumasi.

Jika biang kerok tersebut sudah diantisipasi, Anda tak perlu lagi takut akan mesin yang tiba-tiba overheat saat sedang berkendara.

Tak perlu panik, semua orang bisa mengalami kejadian ini kok!