Gridoto.com. Kisah Hyundai H-1 agar relevan dengan zaman menarik disimak. Sudah 12 tahun berkiprah, big MPV lansiran PT Hyundai Mobil Indonesia(HMI) ini mengusung utilitas sebagai transporter keluarga besar.
Akhir tahun 2019, Otomotif Traveling keliling kota di Pulau Jawa menggunakan Hyundai H-1 CRDi tipe XG.
(Baca Juga: Video : Belum Move On Dari Liburan? Ini Video Keliling Jawa Bareng Hyundai H-1..)
Berikut beberapa kisah tampilan dan hasil test Hyundai H-1 diesel CRDi:
1. Up to Date Tampilan.
Menurut Hendrik Wiradjaja, Deputy marketing director PT. HMI, sejak diluncurkan 2008 dan dipasarkan 2009, hingga kini sudah dilakukan 7 kali facelift. Facelift paling besar pada 2018. Sehingga tampilan selalu up to date.
Namun uniknya, pantauan gridoto.com kebanyakan konsumen menyukai karena H-1 menyodorkan kebutuhan dasar keluarga.
2. Harganya cukup bersaing dibanding MPV Jepang dan Eropa. Price list Hyundai H-1 terkini 2020 model diesel, tipe Elegance 12 seats Rp 505,5 juta, XG 9 seats Rp 545 juta dan varian flagship Royale Rp 615,5 juta. Sementara di pasaran bekas harganya juga stabil dan menyabet Best Resale Value di gelaran Gridoto Award 2019 lalu.
3. Konfigurasi Seat Fleksibel
Tiga variannya mempunyai pengaturan kursi berkonfigurasi 12 penumpang, 9 penumpang tipe XG dan tipe Royal 8 penumpang
4. Performa Mesin Gesit
Bermesin diesel canggih CRDi 2.500 cc bertenaga 170 dk/3.800 rpm dan torsi 392 Nm/2.000-2.500 rpm. Transmisi otomatis 5 percepatan Shiftronic responsif. Pada model terkini untuk torsi tercantum 441 Nm.
Catatan 0-100 km/jam dalam 12,2 detik dan 0-402 meter 18,6 detik. Kegesitannya setara dengan Velfire 2.5 G dan Honda Oddysey
5. Konsumsi BBM tergolong Efisien
Konsumsi dalam kota yakni 1/9.5(L/km), konstan 100 km/jam 1/14,8 L/km dan Ecodrive mampu mencapai 1/16,3 L/km.
Ecodrive dilakukan dengan menjaga putaran mesin di bawah 2.000 rpm dan kecepatan tak lebih dari 60 km/jam.
Mesin diesel modern CRDi disarankan minum BBM diesel sekelas PertaDEX atau DEXlite.
6. Kabin Luas
Lebar mobil ini 1.920 mm bandingkan dengan LMPV sejuta umat Toyota Avanza yang 1.660 mm. Sementara panjangnya 5.125 mm sedang Avanza 4.140 mm.
Artinya pembesarannya sekitar 25%-an. Kabin luas juga berpengaruh terhadap legroom lega dan headroom yang lapang.
7.Kaki-kaki Kokoh
Beberapa pemilik merasakan suspensi belakang yang agak keras. Inilah kompromi terhadap daya angkut yang besar, bahkan masih tergolong nyaman saat fully loaded hingga 3 ton. Suspensi depan MacPherson Strut nyaman dan minim body roll.
8. Radius Putar Kecil
Berbodi lebar namun sangat mudah untuk berputar arah. Maklum radius putarnya cuma 5.6 meter. Buat perbandingan low MPV seperti Suzuki Ertiga dan Nissan Evalia punya radius putar 5.3 meter dan Toyota Alphard 5.7 meter.