GridOto.com - Memasuki awal tahun 2020 intensitas hujan di beberapa daerah cukup tinggi.
Hal tersebut dapat membuat jalan tertutup lumpur dan sulit dilalui kendaraan bermotor.
Hal tersebut yang dikeluhkan Junaidi, warga Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin saat melintasi jalan nasional di Desa Sungai Puting, Kecamatan Candi Laras Utara, Tapin, Kalimantan Selatan.
"Itu jalannya seperti bubur merah tanpa gula. Padahal jembatannya sudah bagus dilintasi warga," ujanya, Sabtu (11/1) dilansir dari Banjarmasinpost,co.id.
(Baca Juga: Kecelakaan karena Jalan Berlubang Bisa Minta Ganti Rugi, Begini Pasalnya)
Ia mengibaratkan jalan bak 'tertutup bubur merah' karena tertutup lumpur jika masuk musim hujan.
Sebaliknya, pada musim kemarau jalanan penuh debu yang membuat pengendara harus mengenakan kaca mata dan masker untuk melintasi wilayah ini.
Keterangan tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Desa Sungai Puting, Khairian Noor.
Khairikan mengatakan kondisi jalan tersebut perlu di aspal atau setidaknya dikeraskan atau dipadatkan.
(Baca Juga: Akibat Hujan Intensitas Tinggi di Pekalongan, Buat Jalan Tol Pemalang-Batang Berlubang)
Tujuannya agar jalan tak berlubang dan mudah rusak.
Apalagi jalan tersebut cukup ramai digunakan warga.
"Jalan itu dilintasi para pelajar SMP dan SMA yang bersekolah di Margasari, ibukota Kecamatan. Kasihan para pelajar kalau kondisi jalan itu dibiarkan rusak," katanya.
Nampak dari foto jalan berwarna cokelat lumpur dan becek.
Ada pula beberapa titik air menggenang yang menandakan jalan tersebut berlubang.
Tentu dengan kondisi jalan seperti itu kendaraan biasa akan kesulitan melewatinya karena mudah menyebabkan ban selip.
Kalau menurut kalian gimana sob? Jangan bilang pingin terabasan.
Artikel ini telah tayang di Banjarmasinpost.co.id dengan judul "Jalan Nasional di Desa Sungai Puting Kabupaten Tapin Dikeluhkan, Bagini Kondisinya"