GridOto.com - Pergantian motor karena perubahan kondisi trek akibat cuaca biasanya tidak terlalu diinginkan pembalap, tapi punya keseruan tersendiri buat para penonton.
Jika kondisi trek berubah, entah dari kering menjadi basah atau sebaliknya, para pembalap akan menuju ke pit untuk mengganti motor.
Pergantian kondisi antara dry race dan wet race ini disebut flag to flag.
Ada aturan khusus dalam flag to flag untuk mengatur proses pergantian motor.
(Baca Juga: Helm AGV Pista GP R Milik Jack Miller Resmi Pindah Tangan, Sentuh Harga Rp 170,5 Juta!)
Misalnya saat ada bendera putih berkibar ketika dry race, berarti kondisi balapan berubah menjadi wet race.
Tiap tim biasanya sudah punya motor dengan setingan tertentu untuk dry race dan wet race, terutama yang terlihat adalah soal ban yang dipakai.
Pergantian motor ini dilakukan di depan boks masing-masing tim.
Sebelum 2017, pembalap akan berhenti di samping motor kedua yang disiapkan, lalu akan lompat ke motor kedua untuk mempercepat waktu, sekarang beda.
(Baca Juga: Cerita di Balik Inovasi Unik Tim Ducati MotoGP)
Mulai 2017 ada aturan bahwa pergantian motor membentuk pola menyiku, tidak sejajar seperti yang sebelumnya.
Seperti ilustrasi gambar berikut ini.
Motor kedua disiapkan dalam kondisi udah menyala dan transmisinya netral.
Ada kru yang menjaga pembalap agar melaju dengan aman.
(Baca Juga: Tiru Ducati, Maverick Vinales Coba Holeshot Device di Yamaha M1 Saat Tes MotoGP Malaysia)
Pembalap harus menunggu isyarat dari kru tim sebelum melaju, agar tidak terjadi tabrakan dengan pembalap lain.
Jika ada kesalahan, siap-siap ada hukuman.
Biasanya, tiap tim dan pembalap akan adu cepat dalam prosedur flag to flag ini.
Flag-to-Flag procedure ????
— MotoGP™ (@MotoGP) June 26, 2019
Find out all about bike swap in #MotoGP in our latest 3D video ???? pic.twitter.com/12aBNdHng7