Polisi Sebut Enggak Perlu Khawatir Berkendara di Belakang Truk, Justru Lebih Aman, Alasannya Karena Rem

Muhammad Ermiel Zulfikar - Kamis, 2 Januari 2020 | 17:30 WIB

Ilustrasi truk Tractor Head (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Banyaknya kecelakaan yang kerap melibatkan truk, membuatnya jadi momok menakutkan bagi para pengguna jalan.

Apalagi truk yang melebihi batas dimensi dan beban yang akrab disebut ODOL (Over Dimension Over Load), sering kali membuat sopir berspekulasi, apakah harus mendahului atau mengikuti terus di belakangnya.

Jika mengalami situasi seperti itu, tidak perlu panik ataupun khawatir.

Aiptu Bambang Margono, selaku Safety Riding & Safety Driving Ditlantas Polda Metro Jaya mengungkapkan, bahwa berkendara di belakang dan samping truk lebih aman.

(Baca Juga: Jeep yang Dipakai pada Zaman Belanda, Bantu Evakuasi Isuzu Panther dan Truk dari Rendaman Banjir) 

"Kenapa? karena dia tidak bisa ngerem mendadak," ujar Aiptu Margono belum lama ini saat ditemui GridOto.com di kawasan Senayan, Jakarta.

"Mau injak pedal rem sampai dalam pun dia (truk) enggak bisa ngerem mendadak, itu karena ada beban. Manuver truk itu kan ke samping bukan mundur," imbuhnya.

Namun tetap, Margono menegaskan wajib bagi pengendara di belakangnya untuk berkonsentrasi dan menjaga jarak aman.

Langkah tersebut guna memberi ruang untuk menghindar lebih cepat, jikalau ada material yang dibawa truk di depannya terjatuh.

(Baca Juga: Begini Bukti Ngantuk Memang Faktor Celaka, Truk Tangki Jadi Nangkring di Rel, Tiga Kereta Api Terpaksa Mengalah)

Hal ini juga penting dilakukan, agar kendaraan bisa mudah bermanuver saat ingin menyalip truk tersebut.

Mengingat posturnya yang besar, membuat blind spot atau titik buta semakin luas.

"Jarak aman itu menyesuaikan dengan kecepatan kita sendiri, Kalau kecepatan 60 km kita punya pengereman mendadak itu bisa 7 meter," kata Aiptu Margono lagi.

"Pengereman relatif mobil itu kecepatan di bawah 40 km, di atas 40 km merosot. Motor efektifnya kecepatan 30 km, kalau kendaraan di depan berhenti mendadak motor bisa berhenti di tempat, kalau 40 km dia merosot," tutupnya.