GridOto.com - Tak hanya arus kendaraan bermotor saja, namun konsumsi bahan bakar selama Natal dan Tahun Baru 2020 pun diprediksi bakal naik.
Di Tegal, Jawa Tengah konsumsi bahan bakar jenis gasoline dengan oktan 92 Pertamax diprediksi bakal naik hingga 18 persen.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY merinci, kenaikan tersebut dari rata-rata normal sebesar 69 kiloliter menjadi 81 kiloliter per harinya.
Sales Area Manager Retail Pertamina Tegal, Hari Prasetyo Tri Wicaksono mengatakan ada penambahan stok bbm untuk memenuhi permintaan bbm di Kota Tegal selama Natal dan Tahun Baru.
(Baca Juga: Pertamina Bentuk Tim Satgas, Kawal Distribusi BBM Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Sumatera Bagian Selatan)
"Penambahan ini dilakukan sejak 18 Desember 2019 - 6 Januari 2020 melalui Satgas Pertamina MOR IV untuk wilayah Tegal Raya," jelas Hari, Senin (23/12) dilansir dari Tribunjatim.com.
Hari menambahkan, secara keseluruhan pihaknya menambah stok bbm hingga 14 persen jenis gasoline dari 481 kiloliter menjadi 527 kiloliter per hari.
Rampungnya Tol Trans Jawa juga menjadi faktor X naiknya konsumsi bbm di Tegal.
Arus wisatawan yang datang ke wilayah Jawa Tengah menggunakan jalur darat diprediksi akan semakin membludak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
(Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru Konsumsi BBM di Soloraya Akan Naik, Pertamina Tambah Stok Segini)
"Itu sejak tol Trans Jawa mulai berfungsi. Tol menjadi pilihan masyarakat yang ingin berlibur akhir tahun karena dijangkau lebih cepat," ujar Hari.
"Mereka biasa datang dari Barat (Jakarta, Jabar)," tambahnya.
Meski Pertamax naik, Hari memprediksi konsumsi solar sebagai bahan bakar kendaraan diesel akan berbanding terbalik.
Banyaknya usaha industri yang libur selama Natal dan Tahun Baru menjadi faktor turunnya konsumsi solar.
"Diperkirakan turun hingga kurang lebih 9 persen, karena banyak industri yang libur," sambung Hari.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Konsumsi Pertamax saat Libur Nataru di Tegal Diprediksi Naik Hingga 18 Persen"