GridOto.com - Sebelum meminang Honda CBR150R facelift, sebaiknya mengenali dahulu penyakit umum yang ada pada sport fairing pesaing Yamaha R15 dan Suzuki GSX-R150 ini.
Arjuna Kiki Gunawan selaku owner Mahendra Motosport (MMS) mengatakan, penyakit umum pada motor ini yang pertama adalah tensioner atau tonjokan keteng.
"Gejalanya, ketika mesin baru dihidupkan dan masih kondisi dingin itu bunyi 'klotok-klotok', tapi setelah mesin agak panas hilang," katanya kepada GridOto.com belum lama ini.
(Baca Juga: Seken Keren: Jangan Asal Beli, Periksa Bagian Ini Sebelum Meminang Honda CBR150R Facelift)
Jika sudah ada gejala seperti itu, kata pemilik bengkel spesialis motor sport 150 cc ke atas ini, harus segera ganti tensioner.
Tandanya tensioner sudah tidak kuat menahan tekanan dari rantai keteng.
Harga tensioner orisinal CBR150R facelift dibanderol Rp 250 ribu sampai 300 ribu.
Sedangkan tensioner custom hasil garapan MMS dibanderol Rp 280 ribu.
Ia menjamin, tensioner hasil garapannya sangat memuaskan dan bunyi 'klotok-klotok' bakal sembuh.
"Nah kami punya terobosan bikin sistemnya one way, jadi ketika ditekan dia bisa maju tapi enggak mundur jadi satu arah," jelasnya.
(Baca Juga: Seken Keren: Mau Beli Honda CBR150R Facelift? Harganya Rp 22 Jutaan dan Bisa Kredit)
"Torsi rantai keteng CBR150R facelift ini besar karena mesinnya long-stroke, maka butuh tensioner yang kuat untuk menahan tenaga tersebut," sambungnya.
Selain itu, sering masalah juga pada komponen Throttle Position Sensor (TPS).
"Dia gejalanya brebet kalau digas," imbuh pria yang akrab disapa Bang Black
Throttle Position Sensor sendiri berfungsi membaca besaran bukaan gas dan memberikan sinyal tersebut ke ECU.
Selain itu, TPS yang rusak juga dapat menyebabkan tarikan motor kurang responsif.
Soal harga, TPS untuk CBR150R dibanderol Rp 680 ribu.