GridOto.com - Seiring pemakaian waktu, ring piston bisa mengalami kerusakan.
Kerusakan ring piston bisa diakibatkan dari beberapa hal sehingga membuatnya menjadi lemah.
Selain dari tenaga mesin menjadi loyo, kerusakan ring piston juga bisa dilihat dari fisik.
Namun, untuk melihatnya harus dilakukan pembongkaran mesin total.
Hal ini disampaikan oleh Triyono pemilik bengkel Family Auto Service (FAS) yang menyebutan bahwa untuk mengetahui ring piston sudah mulai lemah atau rusak harus diukur terlebih dahulu.
(Baca Juga: Ring Piston Mesin Rusak, Begini Efek Negatif yang Terjadi Pada Mobil)
Sebagai contoh, pengukuran ini untuk piston Nissan Livina baik mesin 1.500 cc maupun 1.800 cc.
"Ring piston saat berada di piston harus diukur dengan fuller gauge," ucap Triyono kepada GridOto.com.
"Celah gas got ring piston dengan piston untuk ring piston kompresi 1 adalah 0,040 mm, itu batas maksimal, bila lebih dari itu maka ring piston sudah rusak," tambahnya.
Untuk ring piston kompresi kedua celah toleransinya harus 0,030 mm.
Sedangkan untuk ring oli, celah toleransinya 0,045.
Bila batas celah ring piston pertama mencapai 0,11 mm dan ring piston kedua 0,10 mm berarti ring piston tersebut sudah rusak.
(Baca Juga: Posisi Pasang Ring Piston Jangan Sampai Terbalik, Ini Akibatnya)
"Pengukuran kedua, ring piston dimasukkan ke dalam blok silinder," ungkap pria yang bengkelnay berada di Bilangan Bintara, Bekasi.
Bila pertemuan got ring piston mencapai 0,50 mm untuk ring piston kompresi pertama dan 0,66 mm untuk ring piston kompresi kedua berarti ring piston harus diganti.
Karena bila didiamkan maka kompresi bisa menjadi bocor.
Kebocoran kompresi ini yang menyebabkan tenaga mesin menjadi loyo dan bahan bakar menjadi boros.