Pasar Big Skutik Makin Menggiurkan, Kawasaki Tertarik Jual J125 dan J300 ke Indonesia?

Muhammad Rizqi Pradana - Rabu, 18 Desember 2019 | 17:11 WIB

Skuter bongsor Kawasaki J125 yang dipasarkan di benua Eropa, akankah masuk Indonesia? (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Melejitnya popularitas skutik berakibat pada tergerusnya segmen-segmen lain, seperti segmen motor sport.

Bahkan hingga Oktober kemarin, segmen pasar motor sport di Indonesia turun 17 persen sejak awal tahun ini.

Mengingat pasar motor sport yang menjadi segmen tumpuan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) semakin lesu, apakah mereka akhirnya tergerak untuk terjun ke pasar skutik?

Sucipto Wijono, Line Head Sales Promotions KMI, mengatakan ‘tidak’ dengan lantang, sebelum akhirnya melunak dan mengganti ‘tidak’ tadi dengan ‘belum.’

(Baca Juga: Tantang Yamaha WR 155R, Kawasaki Bakal Upgrade KLX 150?)

“Kalau terjun ke matik belum, karena masih belum ada instruksi harus ke sana dari prinsipal,” ungkap Sucipto kepada GridOto.com di kantornya di Jl. Abdul Muis, Jakarta Pusat.

Pria yang akrab disapa Cipto ini pun mengatakan bahwa mudah bagi Kawasaki jika mereka ingin terjun ke khususnya ke pasar skutik premium karena mereka sudah memiliki motornya.

Tentu saja, Ia berbicara tentang J125 dan J300, skutik bongsor yang dipasarkan Kawasaki di benua Eropa.

Namun, Cipto mengatakan bahwa membawa kedua bersaudara tersebut ke Indonesia juga bukan tanpa masalah.

“Sebenarnya basic-nya sudah ada tapi bukan barang original Kawasaki, tapi hasil kerjasama,” ungkap Cipto.

Yup, J125 dan J300 memang merupakan hasil kerjasama antara Kawasaki dan Kymco, yang meluncurkan motor serupa dengan nama Kymco Downtown.

Nah, membawa dua bersaudara tadi menjadi masalah karena Kymco telah lebih dulu memasarkan Downtown di Indonesia.

(Baca Juga: Test Ride Kymco Downtown 250i, Skutik Taiwan Penantang Brand Jepang)

Salim/Gridoto.com
Kymco Downtown 250i

Dengan kubikasi mesin 250cc, skutik bongsor tadi mereka beri banderol sekitar Rp 68 juta OTR Jakarta.

“Kalau J125 dan J300 masuk ke sini pasti harganya lebih tinggi, bisa diserap enggak sama konsumen?” jelas Cipto.

“Makanya untuk saat ini kita tetap akan konsentrasi di sport,” pungkasnya.