GridOto.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengomentari ramainya konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek alias Tol Japek II.
"Yang bilang Tol Layang Jakarta-Cikampek II bergelombang coba saja cek sendiri. Enggak ada bergelombang kok. Itu di media sosial, enggak ada. Itu ekstrem aja masyarakat," kata Budi Setiyadi kepada GridOto.com di Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Menurut dia salah satu yang belum sempurna di Jalan Tol Layang itu adalah expansion joint yang belum mulus.
"Kemarin saya sudah melakukan evaluasi memang dari pengamatan saya masih ada beberapa yang kita harapkan ada perbaikan dari Jasa Marga. Yang pertama, menyangkut masalah water barrier dan concrete barrier yang harus segera dibenahi kembali karena memang yang terpasang kemarin terkesan agak mempersempit," sambung dia.
(Baca Juga: Resmikan Jalan Tol di Kalimantan, Mobil Menteri Selip di Jalanan Tanjakan yang Licin)
Menurut Budi, saat ini jumlah sambungan yang belum mulus itu tidak sebanyak sebelumnya.
"Awal mencoba memang saya terasa sekali, tapi kemarin saya lewat tidak semuanya seperti itu, sudah enak. Di Kilometer 10 juga saya sudah minta dievaluasi," tuturnya.
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Jalan Tol Japek II dibuka untuk pengguna jalan pada 15 Desember 2019.
Untuk diketahui,Jalan Tol Japek ini untuk sementara waktu dioperasikan tanpa tarif.
(Baca Juga: Jalur Tol Layang Japek Bergelombang Parah, Hati-hati Mulai dari Kilometer Ini)
Jalan Tol Layang ini membentang dari Simpang Susun Cikunir hingga Karawang Barat.
Jalan Tol ini direncanakan hanya untuk perjalanan jarak jauh ke arah Cikampek, yaitu Karawang Timur, Bandung dan Cikampek, serta ke arah Jakarta adalah JORR, Pondok Gede dan Cawang.