GridOto.com – Pengalaman pertama kami mengendarai Kawasaki W175TR enggak disia-siakan! Ternyata bukan cuma desainnya yang berubah, tapi impresi berkendaranya pun sedikit beda.
Pertama kita mulai dari riding position-nya, posisi berkendaranya ternyata berbeda sekali jika dibandingkan dengan W175 versi reguler.
Pertama karena tinggi joknya menjadi 805 mm, “Lebih tinggi karena suspensi depan lebih panjang 35 mm sedang belakang 27 mm," sebut Sucipto Wijono, Line Head Sales and Production Department Marketing and Sales Division, PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Totalnya, jarak terendah ke tanah naik 30 mm, ya wajar kalau akhirnya, joknya juga berubah tingginya.
Ternyata memang terasa lebih tinggi, pengendara dengan tinggi badan 165 cm harus sedikit jinjit.
Tapi ketika salah satu kakinya turun maka yang lain bisa menapak dengan sempurna. Oiya dicoba juga oleh rider 172 cm, kaki menapak sempurna bahkan sedikit menekuk.
Baca Juga: Kawasaki W175TR Jadi yang Paling Murah, Ini Daftar Harga W175 Series
Meski begitu tidak akan mengurangi kenyamanan karena tangki barunya ini dibuat jauh lebih ramping. Yang sebelumnya 13,5 liter, sedang Kawasaki W175TR ini cuma 7,5 liter.
Tangki barunya ini membuat paha tidak harus membuka lebar, selain itu posisi duduknya juga lebih bebas bergerak karena jok dengan tangki punya kontur yang sama khas motor trail.
Posisi setang yang lebih tinggi 3 cm dari W175 versi reguler dan lebih lebar membuat posisi badan lebih tegak dan tidak mudah lelah.
Jok berwarna coklat dengan tekstur garis-garisnya pun tidak terlalu keras sehingga pantat tidak terlalu panas meski berkendara cukup lama.
Lanjut ke suspensinya, meski lebih jangkung, ternyata karakternya tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan W1575 versi yang lain.
Penyebabnya adalah meski as sokbrekernya lebih panjang tapi jarak main suspensinya tetap sama
Baca Juga: Kawasaki W175TR Punya 4 Pilihan Warna, Yang Kuning Kece Banget Sob
Yang depan impresinya tidak terlalu empuk tapi masih bisa ditolerir kenyamanannya.
Sedang yang belakang memang terasa padat sekali compression maupun rebound-nya sehingga saat melewati jalan yang tidak rata terasa keras. Begitu juga dengan kondisi berboncengan karakternya tidak berubah jauh.
Meski begitu buat kalian yang menginginkan karakter suspensi lebih empuk bisa melakukan penyetelan ulang preloud-nya ke posisi paling rendah.
Karakter suspensi yang seperti ini terasa mantap dan mendukung kelincahan di jalan aspal yang mulus.
Bicara agility, W175TR ini ternyata sangat lincah dan ringan membuatnya lebih asik digunakan ketimbang versi W175 yang lain.
Bobotnya yang cuma 121 kg menjadi salah satu penyebab utamanya, ringan sekali mirip naik motor bebek.
Tapi dengan peningkatan ground clereance jadi lebih tinggi yang dikawinkan dengan jarak sumbu roda dan karakter suspensi yang tidak jauh berbeda dari versi W175 yang lain, membuat motor ini terasa limbung ketika melibas tikungan dengan panjang dengan cepat.
Baca Juga: Ini Alasannya Kawasaki Masih Gunakan Karburator di All New W175TR
Satu lagi yang menarik adalah bannya, menggunakan berukuran 80/100-17 di depan dan 100/90-17 untuk belakang. Ban dengan kembangan ala motor dual purpose ini ternyata masih mengigit di aspal.
Bagaimana dengan mesinnya ternyata spesifikasinya sama saja, tidak banyak perubahan. Tetap sama dengan W175 dan W175 Cafe, 4 langkah 1 silinder 177 cc SOHC 2 katup, berpendingin udara dengan pengabutan karburator serta transmisi 5 percepatan.
Mesin Lebih Responsif
Sedang impresinya paling asyik adalah suara knalpot barunya yang kini bergaya slim megaphone untuk memberi kesan scrambler.
Suaranya terdengar lebih garing dan nyaring. Konon ada beberapa catalytic converter yang diubah posisinya dan ukurannya yang lebih pendek jadi penyebab.
Bukan cuma suaranya yang garing, ternyata respon mesin di putaran bawah juga terasa lebih responsif.
Memang tidak dijelaskan apakah ada perubahan pada setingan karburatornya namun respon cepat ini kalian bisa langsung rasakan sesaat ketika membuka gas.
Sedang vibrasi pada mesin tetap sama saja, pada putaran mesin tinggi, getaran terasa sedikit di setang dan pijakan kaki.
Kesimpulannya motor ini bukan cuma menawarkan desain yang lebih nakal, lebih dual-purpose ketimbang versi W175 yang lain.
Baca Juga: Kawasaki W175TR Jadi yang Paling Murah, Ini Daftar Harga W175 Series
Tapi cara karakter berkendara dan performa mesinnya juga mengalami penyempurnaan.
Posisinya jadi lebih sigap, tegak dan nyaman khas mengendarai motor trail. Sedangkan untuk suspensinya memang dirancang lebih dominan pada penggunaan on road ketimbang off road.
Meski begitu kelincahan dan bobot motor yang ringan membuatnya sangat easy to ride digunakan di jalan raya.
Mesinnya pun sekarang menjadi sedikit lebih responsif dan yang menjadi catatan menarik adalah suara knalpot standarnya yang didesain lebih garing, lebih terkesan nakal!
Oiya, motor ini dijual dengan harga Rp 29,9 juta untuk tipe Standar dan Rp 32,3 juta untuk tipe Special Edition (SE) (OTR Jakarta).
Data Spesifikasi:
P x L x T: 1.950 x 805 x 1.085 mm
Panjang sumbu roda: 1.285 mm
Jarak terendah ke tanah: 195 mm
Tinggi jok: 805 mm
Berat kosong: 121 kg
Kapasitas tangki bensin: 7,5 liter
Tipe mesin: 4 tak, SOHC 2 katup, pendingin udara
Bore x stroke: 65,5 x 52,4 mm
Perbandingan kompresi: 9,1:1
Karburator: Mikuni VM24
Transmisi: 5 percepatan
Starter: Electric
Tenaga maksimal: 12,8 dk @7.500 rpm
Torsi maksimal: 13,6 Nm @6.000 rpm