GridOto.com - Lahir belakangan, Yamaha WR 155R memang sengaja dipersenjatai fitur lebih lengkap buat menjegal Kawasaki KLX 150 dan Honda CRF150L.
Memang kalau melihat di data spesifikasi dari website resmi Yamaha, WR 155R dibekali mesin 155 cc plus VVA yang bisa mengeluarkan tenaga maksimal 12,3 KW atau 16,5 dk pada 10.000 rpm.
Sedangkan torsi maksimal Yamaha WR 155R tertera sebesar 14,3 Nm pada 6.500 rpm.
Jelas angka itu di atas performa Honda CRF150L dengan power 12,7 dk dan torsi 12,43 Nm, sedangkan Kawasaki KLX 150 malah hanya 12 dk dengan torsi 11,3 Nm.
(Baca Juga: Yamaha WR 155R Siap Bore Up Untuk Adventure, Segini Batasan Amannya)
Tapi mengukur performa enggak bisa cuma asal lihat angka power atau torsi saja, biasanya orang lupa menghitung power to weight ratio alias PWR.
Mengukur PWR tentu harus mengetahui berat tiap motor, karena rumus PWR sebetulnya sederhana, power dibagi dengan berat.
Mengintip website tiap pabrikan, Honda CRF150L punya berat kosong 122 kg, Kawasaki KLX 150 berat kosongnya 116 kg, sedangkan Yamaha WR 155R berat isi 134 kg.
Wah tentu enggak bisa langsung dibandingkan karena Yamaha menyertakan berat isi, sedangkan Kawasaki dan Honda menyertakan berat kosong.
Karena berat isi berarti berat kosong ditambah segala jenis cairan seperti oli, BBM, hingga air radiator, sebetulnya menghitung berat kosong ya mudah saja.
Hitung-hitungannya, oli kapasitas mesin Yamaha WR 155R 1,5 liter, sedangkan berat jenis oli mesin 0,86 kg/l = 1, 29 kg.
Lalu kapasitas BBM Yamaha WR 155R 8,1 liter, sedangkan berat jenis BBM 0,719 kg/l = 5,82 kg.
Berhubung Yamaha WR 155R sudah pakai radiator, volume air radiator plus reservoirnya sudah 1 liter. Berat jenis air radiator sih sama saja dengan air biasa yaitu 1 kg/l. Jadi sudah 1 kg.
Dari hitung-hitungan itu, tinggal dikurang-kurang saja tuh. 134 - 1,29 - 5,82 - 1 = 125,89 kg.
Maka kalau dibulatkan berat kosong Yamaha WR 155R kira-kira 126 kg.
(Baca Juga: Terjawab, Ini Alasan Yamaha WR 155R Pakai Sok Depan Tipe Teleskopik)
Dengan membalik rumus yang sama, bisa ketahuan juga berat isi Honda CRF150L 128 kg, sedangkan KLX 150 122 kg.
Karena sudah punya parameter yang sama yaitu berat kosong dan berat isinya, sekarang tinggal dihitung saja deh di atas kertas (atau di kalkulator) PWR dari ketiga motor tersebut dengan rumus power maksimal dibagi berat.
Maka dapat hasilnya:
PWR CRF150L = 0,104 (berat kosong) - 0,099 (berat isi)
PWR KLX150 = 0,103 (berat kosong) - 0,098 (berat isi)
PWR WR 155R = 0,130 (berat kosong) - 0,123 (berat isi)
Bagaimana dengan torsi? Tinggal pakai saja rumus yang sama buat mencarinya. Maka didapat hasil torque to weight ratio. Biar enggak terlalu pusing, GridOto bagi torsi dengan berat isi saja ya:
TWR CRF150L = 0,097
TWR KLX150 = 0,092
TWR WR 155R = 0,106
(Baca Juga: Sok Belakang Yamaha WR 155R Pakai Oli dan Nitrogen, Begini Penjelasannya)
Di dari hitung-hitungan kasar ini, jelas banget kalau Yamaha WR 155R mengungguli kompetitornya karena makin tinggi angka PWR/TWR (semakin mendekati angka 1) ya jelas makin bagus.
Karena semakin tinggi PWR, maka akselerasi motor akan lebih terasa kencang.
Tapi harus diingat lagi, pada akhirnya berat pengendara akan berpengaruh juga ke PWR dan TWR ini.
Kasarnya ada orang yang bobotnya cuma 47 kg naik Honda CRF150L dibandingkan dengan orang yang bobotnya 80 kg naik Yamaha WR 155R, ya jelas PWR Honda CRF150L akan lebih tinggi.
Hitung-hitungan PWR dan TWR ini juga enggak bisa dikomparasi dengan skill, karena walau ridernya enteng naik motor dengan PWR bagus tapi enggak ada skillnya, disuruh naik tanjakan medan offroad ya dijamin ngajublag.
Tapi setidaknya semoga dengan hitung-hitungan ini bisa jadi bahan pertimbangan buat memilih antara Kawasaki KLX 150, Honda CRF150L, atau Yamaha WR 155R.
Atau malah jadi makin bingung nih? Hehehe...