GridOto.com - Karakter top speed dan akselerasi motor MotoGP bisa divariasi sesuai kebutuhan tiap pembalap dan tim.
Semua tergantung layout sirkuitnya, misalnya saja di sirkuit yang punya trek lurus yang panjang, motor akan dimaksimalkan top speed-nya.
Sedangkan di sirkuit yang trek lurusnya pendek, top speed akan dikesampingkan dan akselerasi akan diutamakan.
Selain trek lurus, karakter tikungan juga diperhitungkan agar motor bisa tampil maksimal.
(Baca Juga: Johann Zarco Dikabarkan Sudah Tanda Tangan Kontrak dengan Avintia Ducati)
Total ada 24 pengaturan rasio gir dengan 4 gir utama (main drive/primary driver) yang divariasikan sesuai karakter sirkuit.
Detailnya seperti gambar berikut ini
Rasio gir yang tipis atau dengan kata lain kecil akan membuat akselerasi motor lebih 'njambak' tapi di sisi lain akan mengurangi top speed.
Jeda waktu pergantian gigi akan lebih cepat dalam kondisi ini atau dikatakan pembalap akan lebih cepat melakukan pergantian gigi karena rpm cepat naik.
Settingan ini sangat cocok untuk sirkuit yang trek lurusnya tidak terlalu panjang, misalnya di Misano.
Sementara rasio gir yang luas atau lebar membut top speed motor lebih maksimal dengan akselerasi yang lebih lemah.
Jeda waktu pergantian gigi akan lebih lama dibanding dengan yang rasio girnya tipis.
(Baca Juga: Alex Marquez Berhadap Dapat Kesempatan Mencoba Motor Baru Honda di Tes MotoGP Malaysia)
Cocok untuk sirkuit dengan trek lurus yang panjang seperti COTA atau Mugello.
Selain itu, mekanik juga bisa mengombinasikan gir sesuai dengan yang diinginkan, sekali lagi tentu dengan perhitungan-perhitungan tertentu.
Bisa saja pergantian gigi bawah lebih cepat dan gigi atas lebih lambat atau sebaliknya, disesuaikan dengan kebutuhan tim.
Lebih jelasnya tonton nih video berikut ini