Mobil di Wilayah Pertambangan Perlu Dimodifikasi atau Bisa Pakai Standar Pabrikan?

Naufal Shafly - Sabtu, 30 November 2019 | 18:40 WIB

Ilustrasi mobil operasional di wilayah pertambangan (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Kontur jalan di wilayah pertambangan yang berbatu, penuh pasir, dan berdebu, membuat mobil operasional tambang harus bekerja lebih keras ketimbang mobil di perkotaan.

Karena faktor tersebut, apakah mobil biasa tanpa modifikasi boleh dijadikan mobil operasional di wilayah pertambangan?

Menurut Agus Malahadi, Manager PT Mitra Indah Lestari (MIL), syarat mutlak suatu mobil untuk menjadi kendaraan opersional di wilayah pertambangan adalah berpenggerak 4 roda.

"Kalau untuk modifikasi sih enggak banyak, paling hanya tambahan aksesori. Yang penting sih berpenggerak 4x4," kata Agus saat ditemui di Sungai Siring, Samarinda.

(Baca Juga: Tempuh 10.000 Km Tiap Bulan, Ini Masalah yang Sering Menimpa Mobil Operasional Tambang)

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya sering mengganti ban bawaan pabrik dengan ban off-road agar menunjang performa di medan tambang.

"Ya beberapa paling ganti ban off-road, karena kan wilayah tambang itu jalannya gak ada yang aspal, semuanya tanah, banyak batu," ujarnya.

Untuk kendaraan operasional di tempatnya bekerja, PT MIL banyak menggunakan armada Toyota Hilux dan Toyota Fortuner.

Menurut Agus, jumlah armada Toyota di tempatnya tak kurang dari 50 unit.

(Baca Juga: Keras! di Wilayah Pertambangan, Mobil Operasional Harus Ganti Filter Bahan Bakar Tiap Bulan)

"Bahkan ada Toyota Fortuner yang usianya sudah 10 tahun dan sampai sekarang masih dipakai," ucapnya.

Sebagai informasi, PT Mitra Indah Lestari (MIL) merupakan salah satu perusahaan pengelola tambang batu bara di wilayah Sungai Siring, Samarinda, Kalimantan Timur.

Untuk perawatan kendaraan Toyota-nya, PT MIL kerap menggunakan layanan Toyota Home Service (THS) untuk melakukan perbaikan langsung di wilayah pertambangan.