GridOto.com - Energi baru dan terbarukan menjadi solusi di masa yang akan datang dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi berkomitmen mendukung 23% bauran energi baru dan terbarukan pada 2025.
Vice President Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman
menilai sejauh ini Pertamina cukup serius mengembangkan energi baru terbarukan EBT.
Menurutnya, Pertamina sudah sangat kompeten dalam mengembangkan panas bumi di Indonesia.
(Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pertamina Sebut Stok BBM Aman Terkendali)
"EBT itu energi baru terbarukan, kami juga saat ini tengah mengoptimalisasikan penggunaan Geothermal untuk energi di Indonesia. Tapi kali ini kita lebih ke arah BBM ramah lingkungan dalam hal ini seperti Pertamax Series dan Dex Series," kata Fajriyah di Jakarta, Kamis malam (29/11/2019).
"Itu akan menjadi bagian dari upaya Pertamina untuk bisa mengurangi polusi dan mendapatkan energi yang lebih ramah lingkungan," sambung dia.
Fajriyah menambahkan, upaya sosialisasi yang dilakukan Pertamina dalam mendukung program tersebut sudah banyak berjalan, dan nantinya akan terus berlanjut.
"Kalau sosialisasi EBT sudah sering kita lakukan. Tapi memang kalau EBT ini sampai sejauh ini lebih ke arah Geothermal. Dari beragai macam kampanye ke komunitas mobil kita lakukan. Bahkan langsung ke masyarakat ke SPBU pun beberapa event juga kita sampaikan," ucapnya.
(Baca Juga: Mantap! Sebanyak 7.500 Pelari Akan Ramaikan Pertamina Eco Run 2019)
Fajriyah mengaku, membangun ketahanan energi melalui EBT adalah sebuah keharusan karena ini adalah kunci energi di masa depan.
Saat ini pihaknya masih terus mengembangkan biodiesel B20, charging station untuk electric vehicle, hingga rencana penggunaan energi surya untuk anak perusahaan hulu dalam pengoperasian alat-alat produksinya.
"Semua sedang dikembangkan, termasuk geothermal yang kita maksimalkan sebaik-baiknya untuk mewujudkan green energy," paparnya.