GridOto.com - Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) akan kembali berlangsung pada 5 hingga 8 Maret 2020, di Jakarta Convention Center (JCC).
Tahun 2018 lalu GIICOMVEC menghadirkan puluhan kendaraan komersial lebih dari 40 merek ternama dari industri otomotif Indonesia.
GIICOMVEC 2020 akan menghadirkan cakupan industri yang lebih luas, bukan hanya dari peserta kendaraan komersial, namun hingga seluruh industri pendukungnya.
(Baca Juga: Pameran Kendaraan Komersial GIICOMVEC 2018 Catatkan Hasil Positif)
Dalam penyelenggaraan kedua tahun depan, GIICOMVEC akan mengalokasikan area pamer indoor dan outdoor.
Selain itu, juga mempersiapkan program demo di area outdoor untuk menampilkan produk terbaru beserta teknologi unggulannya.
Lebih kurang 3 bulan menuju penyelenggaraan pameran bisnis industri kendaraan komersial Indonesia ini, tingkat okupansi sudah mencapai lebih dari 65 persen.
“Merek-merek kendaraan komersial sudah mencatatkan partisipasinya di GIICOMVEC 2020, lebih kurang 65 persen tingkat okupansi area pamer sudah terisi," kata Sri Vista Limbong, Project Director GIICOMVEC 2020 dalam keterangan resmi yang diterima GridOto.com, Selasa (26/11/2018).
Ia melanjutkan, saat ini GIICOMVEC 2020 masih membuka kesempatan untuk para pelaku industri kendaraan komersial yang ingin bergabung.
Pada penyelenggaraan tahun 2020, dijelaskannya, juga mengakomodir peserta dari industri pendukung otomotif Indonesia.
“GIICOMVEC 2020 mempersiapkan 25 persen areanya khusus untuk industri pendukung, seperti karoseri, special purpose vehicle, aksesori, tools, parts, connected truck technology, dan juga perusahaan logistic berbasis teknologi, dan lainnya,” ujar Vista.
(Baca Juga: Foto-foto Deretan Truk di GIICOMVEC 2018, Mana yang Paling Sangar?)
Mengakomodasi seluruh lini dari industri kendaraan komersial di Indonesia, GIICOMVEC 2020 akan menjadi ajang yang efektif untuk memantapkan brand dan membuka potensi bisnis baru.
GIICOMVEC 2020 menargetkan key buyers dari berbagai industri seperti operator bus, truk dan perusahaan logistic, perusahaan ritel, operator tur dan perjalanan, perusahaan pertambangan, minyak gas dan energi.
Kemudian perusahaan konstruksi, jasa keuangan dan asuransi, barang konsumsi, restoran kafe dan layanan katering.
Selanjutnya ada usaha kecil dan menengah (UKM), lembaga kesehatan, badan pemerintah atau perusahaan swasta, tak ketinggalan industri pertanian kehutanan dan peternakan.