GridOto.com – F1 Abu Dhabi akhir pekan ini bisa jadi perjalanan terakhir Nico Hulkenberg di balap F1 sejak 2010. Pembalap tim McLaren, Carlos Sainz pun memberi pujian.
Tipis peluang Nico Hulkenberg untuk bisa berkompetisi lagi di Formula 1 tahun depan.
Setelah kontraknya di tim Renault selesai akhir musim ini dan pembalap cadangan tim Mercedes, Esteban Ocon masuk sebagai penggantinya.
Carlos Sainz yang baru pertama kali naik podium ketika finish ketiga di F1 Brasil dua pekan lalu, memberikan pujian kepada Nico Hulkenberg.
(Baca Juga: Belum Dapat Kursi Pembalap F1, Nico Hulkenberg Ditawari Balap IndyCar)
Susunan pembalap F1 tahun depan hampir lengkap, tinggal satu tempat di tim Williams yang ditinggalkan Robert Kubica.
Tetapi Nico Hulkenberg tidak ingin berada di tim yang pernah hebat pada tahun 1980-1990-an itu.
Menjelang F1 Abu Dhabi akhir pekan ini, Carlos Sainz pun memuji pembalap Jerman berusia 32 tahun itu.
Go, go @Carlossainz55! ????????????#BrazilGP ???????? #F1 @McLarenF1 pic.twitter.com/c5iJKs6Ur4
— Formula 1 (@F1) November 17, 2019
(Baca Juga: Lewis Hamilton Kena Penalti, Carlos Sainz dan Tim McLaren Raih Finish Terbaik di F1 Brasil)
Karena Nico Hulkenberg membantunya menjadi pembalap yang lebih baik selama mereka bersama di tim Renault.
Carlos Sainz menjadi partner Nico Hulkenberg di tim Renault sejak 2017, beberapa seri sebelum musim itu berakhir.
Tahun berikutnya mereka jadi rekan setim untuk satu musim penuh.
Namun sejak Carlos Sainz meninggalkan tim Renault dan jadi pembalap tim McLaren tahun 2019 ini, nasib keduanya berbeda jauh.
Carlos Sainz menemukan kehidupan barunya di tim McLaren, tetapi karier Nico Hulkenberg tampaknya akan segera berakhir.
(Baca Juga: Dibuang Renault, Nico Hulkenberg Sangkal Rumor Balik ke Tim Williams)
"Setahun di sebelah Nico membantu saya belajar banyak hal dari pembalap yang berpengalaman,” kata Carlos Sainz, dikutip GridOto.com dari gpblog.com.
"Semua rekan satu tim saya sebelumnya memiliki pengalaman satu tahun di Formula 1. Jadi satu tahun bersama Nico membantu saya mempelajari beberapa hal baru untuk diri saya sendiri,” lanjutnya.
Ia mengaku, ketika pindah ke McLaren dirinya tahu siap menghadapi tantangan, caranya memahami keseimbangan mobil, cara mengembangkannya, serta kecepatan yang diketahuinya saat di tim Toro Rosso dan di Renault.
Sehingga ketika bersama tim McLaren, anak juara dunia reli dua kali Carlos Sainz ini mengaku langsung merasa nyaman, serta tidak takut apapun.