GridOto.com - Di Indonesia, fitur traction control dan stability control menjadi fitur yang sudah mulai banyak disematkan di mobil segmen menengah sebagai fitur standar.
Traction control dan stability control memiliki peran yang cukup penting dalam keselamatan saat berkendara di musim hujan.
Meski sama-sama menjaga kendali mobil di jalan yang licin saat hujan, traction control dan stability control merupakan fitur yang berbeda Sob.
"Poin utama fitur traction control itu mencegah roda penggerak mobil mengalami slip saat berakselerasi," ungkap Bernard Simanjuntak, Senior Original Equipment Sales Manager PT Robert Bosch kepada GridOto.com.
Ketika ban terindikasi mengalami slip, traction control bekerja melalui rem ABS mengatur tekanan rem untuk menjaga ban mempertahankan traksinya.
(Baca Juga: Jalan Licin Saat Hujan? Teknologi Rem Mobil Ini Punya Peran Penting)
Selain itu, traction control juga mengatur penyaluran tenaga mesin ke roda penggerak melalui ECU agar tidak ada tenaga berlebih yang membuat ban slip.
"Jika traction control menjaga traksi akselerasi mobil, stability control merupakan fitur yang menjaga traksi kendali atau manuver mobil," jelas Bernard.
Stability control memerlukan peran dari traction control dengan tambahan sensor kemudi, sensor posisi, dan sensor kecepatan roda.
Sensor tersebut akan memberikan informasi ke stability control bila mendeteksi adanya gejala atau gerak mobil tidak sesuai dengan putaran kemudi.
Stability control melalui fungsi traction control akan melakukan intervensi secara elektrikal secara individual ke setiap roda untuk menjaga kendali mobil pada posisi sesuainya.