GridOto.com - Pada motor tipe bebek atau sport kebanyakan, tenaga mesin disalurkan dari mesin ke roda belakang pakai gir yang terhubung oleh rantai.
Nah, proses setel ketegangan rantai di motor harus pas, ada efeknya kalau tidak sesuai seperti terlalu kencang atau kendur.
Kalau setelannya tidak pas atau gir dan rantai bermasalah, performa motor tentunya jadi terganggu.
"Selain gaya berkendara, masa pakai gir dan rantai berpengaruh dengan setelan ketengangan rantai yang dilakukan," ujar Mase, mekanik bengkel R59 Racing, Ciputat, Tangerang Selatan.
(Baca Juga: Dua Bengkel Rekomendasi Saat Cari Part Motor Suzuki Lawas di Jakarta)
Penyetelan rantai yang terlalu kencang bisa mengakibatkan rantai dan gir cepat aus.
Rantai yang kelewat kencang juga membuka peluang rantai putus di jalan.
Risiko rantai dan gir cepat aus pun terjadi kalau setelannya terlalu kendur.
Bukan putus, namun rantai yang kelewat kendur bisa terlepas dari gir.
(Baca Juga: Bisa Enggak Motor Dua Silinder Rusak Hanya di Satu Silindernya Saja?)
Bukan hanya itu, rantai kendur yang tetap digunakan dapat berefek pada boros bensin dan performa motor yang menurun.
"Untuk patokannya tiap motor bisa lihat stiker petunjuk di cover rantai. Namun jarak main idealnya ada di angka sekitar 2-3 cm untuk ketegangan rantai," ungkap pria berkacamata ini.
Saat rantai terlalu kencang atau kendur, ada tanda yang bisa dirasakan saat motor dikendarai.
"Kalau terlalu kencang terasa getar di area footstep. Sedangkan kalau terlalu kendur suara rantai terdengar berisik dan tarikan motor kurang responsif," tegasnya.
Sudah tahu efeknya, jadi cek kekencangan rantai kalian secara berkala agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.