GridOto.com - Rabu (20/11), Aston Martin meluncurkan Sport Utility Vehicle (SUV) pertamanya di Beijing, Tiongkok.
Peluncuran model ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan produsen merek elit ini.
Merek yang dikenal akan sport car buatannya ini sejak awal pertama kali berdiri 106 tahun lalu sudah beberapa kali mengalami kebangkrutan.
Bahkan tahta pemilik merek mobil yang berbasis di Inggris ini sudah beberapa kali.
(Baca Juga: Aston Martin Resmi Luncurkan SUV Pertamanya di Beijing, Pakai Mesin Vantage!)
Salah satu penyebabnya adalah merosotnya permintaan Aston Martin di pasar Eropa hingga 75 persen, dilansir dari Reuters.com.
Hasilnya, Aston Martin dalam 9 bulan pertama 2019 ini mengalami kerugian hingga $ 118 juta atau yang setara dengan Rp 1,6 triliun. (Kurs $1 = Rp 14.096,50)
Sehingga kini mereka mengandalkan Aston Martin DBX sebagai keberuntungan pembalik pasar dengan berkiprah di kelas SUV yang sedang naik daun.
Aston Martin pun telah menggelontorkan dana untuk pabrik baru di Wales sebagai pabrik perakit DBX mulai tahun depan.
(Baca Juga: Kenali Aston Martin Supercar Baru Bakal Dipakai James Bond, Tapi Gak Pakai Head Unit!)
Chief Executive Aston Martin, Andy Palmer, dikutip dari Reuters.com, mengatakan pihaknya melakukan all-in dengan bertaruh pada DBX sebagai kuncinya.
"Pada dasarnya kamu menghandle keseluruhan biaya pabrik saat ini tanpa benefit dari pendapatan yang masuk dari sudut pandang tersebut tentu DBX merupakan model yang sangat penting," ujarnya beberapa waktu lalu.