GridOto.com – Sudah apes, tertimpa tangga pula. Johann Zarco yang kabur dari tim KTM, tidak mendapat tempat di MotoGP tahun depan, tapi Yamaha buka lowongan untuknya.
Johann Zarco yang memutuskan berhenti jadi pembalap tim pabrikan KTM, sempat membela tim LCR Honda dalam beberapa seri terakhir MotoGP 2019.
Johann Zarco jadi kandidat pengganti Jorge Lorenzo yang pensiun dari tim Repsol Honda.
Namun tim Repsol Honda memilih Alex Marquez untuk menjadi rekan setim kakaknya, Marc Marquez tahun depan.
(Baca Juga: Jorge Lorenzo Pensiun, Valentino Rossi Sudah Lama Curiga Gelagat Johann Zarco)
Johann Zarco juga sempat digosipkan bergabung ke tim Avintia yang jadi tim satelit Ducati.
Sayang, pada daftar pembalap MotoGP 2002 sementara, tidak ada nama Johann Zarco di tim Avintia.
Bisa dipastikan juara dunia Moto2 dua kali itu tidak akan berlaga di MotoGP 2020 yang juga tersiar rumor ia akan turun ke Moto2.
Kabar terbaru yang dikutip GridOto.com dari bikesportnews.com, Yamaha tampaknya membuka lowongan buat Joahnn Zarco.
Manajer tim Yamaha, Lin Jarvis belum menutup pintu bagi Johann Zarco yang kembali ke Yamaha dan berperan sebagai test rider.
Seperti diketahui, Yamaha belum lama ini telah menyingkirkan Jonas Folger sebagai test rider mereka.
(Baca Juga: Aleix Espargaro Ungkap Alasan Johann Zarco Tidak Pantas Dipilih Tim Repsol Honda)
"Saya berbicara dengan Johann sepuluh hari yang lalu dan mengatakan kepadanya bahwa jika program Honda-nya tidak berhasil, maka kami masih terbuka untuknya sebagai pembalap penguji kami," kata Lin Jarvis.
“Dia menyatakan minatnya untuk tetap balap,” lanjutnya.
“Jadi saya pikir hal pertama yang perlu dia putuskan adalah apakah dia ingin tetap balap atau apakah dia tertarik dalam tes dan itu ya terserah pada dia,” sebutnya.
“Sekarang dia bahkan lebih menarik karena dia bukan hanya pembalap yang sangat cepat, dia punya pengalaman KTM, dia sekarang mendapat pengalaman baru-baru ini. Jadi tidak ada hal negatif yang terjadi, hanya positif,” terang Lin Jarvis.
“Yang paling penting baginya sebagai pribadi adalah untuk memutuskan apa yang ingin dia lakukan,” tuturnya.