GridOto.com - Beberapa waktu yang lalu BRT Trans Semarang memperkenalkan low deck bus Scannia chassis K250 UB-4x2.
Low deck bus atau bus pijakan rendah ini sudah mulai uji coba beroperasi di Koridor I rute Mangakang-Pengaron mulai Senin lalu (11/11/2019).
Founder Komunitas Peduli Transportasi Kota Semarang, Theresia Tarigan mengatakan bahwa uji coba low deck bus itu merupakan langkah yang baik untuk mobilitas masyarakat berkebutuhan khusus, manula, ibu hamil, ibu yang menggendong anak, dan anak-anak.
Pasalnya, desain pintu bus yang rendah dan sejajar dengan pejalan kaki bisa berfungsi mencegah penumpang terpeleset saat turun maupun menaiki bus.
(Baca Juga: Mau Naik Bus TransJakarta Cuma Rp 2.000. Ini Triknya!)
"Semoga segera dapat diupayakan peremajaan Bus Trans Semarang menjadi low deck sehingga paling tidak sementara sudah kombinasi low deck dan bus tinggi," ujar Theresia seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.
Ia berpendapat, perlu penyediaan ramp untuk kursi roda sehingga para pengguna kursi roda dapat naik turun bus dengan mudah.
Selain itu ia menyarankan agar informasi audio visual di dalam low deck bus juga ditambah untuk memudahkan para penumpang tunga rungu maupun tuna netra.
"Uji coba low deck bus ini tidak sekedar menjadi populer tapi memang sebuah komitmen untuk Kota Semarang dan untuk tujuan menekan penggunaan kendaraan pribadi," paparnya.
(Baca Juga: 15 Bus TMB Koridor V Diluncurkan, Wakil Wali Kota Bandung Jajal Mengemudikan, Catat Nih Rute dan Tarifnya!)
"Kampanye naik bus umum sangat baik jika dimulai dari ASN Pemkot Swemarang, misal menggunakan angkutan umum setiap Selasa Jumat," imbuhnya.
Sekadar informasi, uji coba low deck bus ini akan berlangsung selama satu bulan ke depan.
Kapasitas di dalamnya sebanyak 41 tempat duduk, menghadap ke depan dengan jenis seat 2x2.
Soal tarifnya, low deck bus ini mematok Rp 3.500 untuk umum dan Rp 1.000 untuk pelajar.
Gimana nih warga Semarang? Tertarik meninggalkan kendaraan pribadi sejenak dan beralih ke low deck bus yang satu ini?