GridOto.com - Sering kali, untuk meningkatkan kualitas bahan bakar lebih baik banyak yang menggunakan aditif tambahan yang dituangkan ke tangki bahan bakar.
Banyak yang klaim bahwa dengan menambahkan aditif tambahan ke bahan bakar bisa membuat bahan bakar lebih bersih, mudah terbakar, konsumsi bahan bakar lebih irit bahkan bisa menaikkan oktan.
Akan tetapi, penggunaan aditif sebenarnya juga berdampak pada busi mobil lho.
Busi yang bertugas membakar campuran bahan bakar dan udara pastinya lebih sensitif terhadap perubahan kadungan bahan bakar.
Bahkan, menurut Diko Oktaviano selaku Technical Support and Product Specialist NGK Busi Indonesia, penambahan aditif pada bahan bakar bisa membuat busi overheat.
(Baca Juga: Begini Akibat Banyak Kerak Karbon di Ruang Bakar Terhadap Busi Mobil)
"Penambahan aditif ke bahan bakar akan menambah kenaikan suhu insulator busi, dengan pemilihan tingkat panas busi yang salah akan membuat busi menjadi overheat," ucap Diko kepada GridOto.com.
"Memang klaim dari pabrikan produsen aditif bisa membuat penggunaan bahan bakar lebih efisien karena bahan bakar lebih mudah terbakar," tambahnya.
Busi yang mengalami overheat akan menimbulkan masalah terhadap proses pembakaran.
Bila tingkat panas sudah melewati batas bisa aja elektroda tengah busi meleleh.
Diko pun menyarankan bila sering menggunakan aditif ke bahan bakar ada baiknya gunakan tingkat panas busi yang lebih dingin.
(Baca Juga: Terungkap, Penyebab Oli Masuk Ke Lubang Busi Pada Nissan Livina Lawas)
"Bila seting pakai aditif naikkan angka panas busi misalnya dari sebelumnya 7 ke 8 untuk menjaga busi dari overheat," bebernya.
Atau bila tidak menggunakan aditif tambahan, ganti kualitas bahan bakar menjadi lebih baik dari sebelumnya.