GridOto.com - Tuntutan jumlah pelanggan dan berlomba mendapatkan bonus dari melayani konsumen ojek online (ojol) telah memaksa pengemudi melanggar aturan lalu lintas.
Kerap kali driver ojol berhenti di pinggir jalan sehingga bikin kemacetan ada juga yang mangkal di trotoar jalan.
Sudah bukan pemandangan langka lagi melihat beberapa driver ojek online berhenti di tempat-tempat terlarang.
Hal ini pun tentunya berdampak pada tersumbatnya arus lalu lintas.
(Baca Juga: Dilema Ojek Online, Bermanfaat Bantu Antar Barang Tapi Tak Kurangi Pengangguran)
Menanggapi hal ini, Pengamat Transportasi, Budiyanto mengatakan para driver ojol yang mangkal pada tempat-tempat sembarangan sebagai salah satu cermin rendahnya disiplin para pengendara.
"Situasi ini berakibat pada munculnya ojol-ojol yang mangkal di sembarangan tempat," kata Budiyanto kepada GridOto.com di Jakarta, Senin (11/11/2019).
"Terutama di sekitar sentra-sentra ekonomi dan pusat konsentrasi manusia (terminal, stasiun KA dan lain-lain), sehingga menimbulkan wajah kesemrawutan dan terganggunya kinerja lalu lintas dan angkutan jalan, terkesan abaikan keselamatan karena saling rebut untuk mendapatkan penumpang," jelasnya.
Budiyanto mengungkapkan, aparat terkesan tidak berdaya karena banyaknya ojol sehingga menciptakan ruang untuk melakukan pelanggaran.
"Perkembangan menunjukkan situasi kesemrawutan dan rendahnya disiplin berlalu lintas. Dan yang paling ironisnya terkesan adanya pembiaran dan ketidakberdayaan petugas," tutupnya.
(Baca Juga: Ojek Online Merajarela, Pengamat : Pemerintah Saja Tidak Tahu Jumlahnya)
"Ini fenomena sosial yang tidak bisa dibendung karena untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang mendasar sebagai manusia," sambungnya Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya ini.
Untuk itu, ia mendorong agar para pemangku kepentingan yang bertanggung jawab dibidang lalu lintas dan angkutan jalan, membuat formulasi yang tepat untuk mengatur perkembangan ojek online.