GridOto.com - Beberapa waktu yang lalu pemerintah telah merencanakan kebijakan B30 di Indonesia mulai Januari 2020 mendatang.
Tapi kamu sebenarnya paham enggak sih, apa arti dari B30? Bahkan ada juga B20 dan B40?
Biar enggak bertanya-tanya lagi, yuk disimak penjelasannya berikut ini.
B20, B30, dan B40 merupakan bahan bakar nabati berupa campuran antara biodiesel dan solar.
B20 (Biodiesel 20) berarti campuran antara 20 persen biodiesel dan 80 persen solar, B30 (Biodiesel 30) campuran antara 30 persen biodiesel dan 70 persen solar.
(Baca Juga: Rencana Penerapan B30 Pada Januari 2020, Produsen Biodiesel Mengaku Sudah Siap)
Begitu juga dengan B40 (Biodiesel 40) yang merupakan campuran 40 persen biodiesel dan 60 persen solar.
Nah, biodiesel itu sendiri merupakan bahan bakar nabati yang dapat digunakan sebagai energi alternatif bagi kendaraan berbahan bakar jenis diesel atau solar.
Biodiesel umumnya dibuat melalui reaksi metanolisis atau transesterifikasi antara minyak nabati dengan metanol yang dibantu katalis basa.
Saat ini, bahan baku biodiesel di Indonesia berasal dari minyak kelapa sawit.
(Baca Juga: Pemakaian Biodiesel 30 Dinilai Lebih Cepat Turunkan Emisi Dibanding Mobil Listrik, Ini Sebabnya)
Namun tanaman lain seperti jarak, jarak pagar, kemiri sunan, kemiri cina, dan nyamplung juga berpotensi diolah menjadi biodiesel.
Nah, penerapan kebijakan penggunaan biodiesel ini nantinya diharapkan bisa menekan ketergantungan energi fosil dan impor bahan bakar minyak di Indonesia.
Rencana penggunaan B30 juga dinilai akan berdampak baik mengurangi emisi gas buang kendaraan bermesin diesel lo.
Pasalnya, saat dilakukan pengujian, B30 menghasilkan penurunan dampak terhadap lingkungan, yakni emisI CO atau karbon monoksida turun sebesar 0,1-0,2 gram per kilometer dan emisi PM (Particular Matter) turuN sebesar 0,01-0,08 gram per kilometer.