GridOto.com - Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) terkait elektrifikasi kendaraan baik motor maupun mobil membuat Indonesia berada dalam masa peralihan menuju era kendaraan listrik.
Berbeda dengan kendaraan konvensional yang mengandalkan bahan bakar minyak (BBM), kendaraan listrik sangat bergantung pada baterai yang berfungsi menampung daya agar bisa melaju di jalan.
Karena itu, bisa dibilang baterai adalah komponen utama atau jantungnya kendaraan listrik.
Perusahaan Listrik Negara (PLN), selaku badan usaha milik pemerintah yang menaungi urusan listrik di Indonesia, tentu punya peran sentral dalam memajukan era elektrifikasi.
(Baca Juga: Kalau Punya Kendaraan Listrik, Berapa Kapasitas Ideal Listrik Rumah? Begini Kata PLN)
Misal dalam penyediaan sumber energi listriknya hingga fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
I Made Suprateka, EVP Corporate Communication CSR PT PLN Persero mengatakan, untuk pembuatan baterai khusus kendaraan listrik, PLN masih perlu mengkaji hal tersebut.
"Kami masih melihat model bisnisnya seperti apa, kami melihat dulu besarnya kebutuhan masyarakat nanti untuk baterai kendaraan listrik," ujar Made, Selasa (5/11/2019).
Sementara menurut Made, produk mirip baterai listrik sudah dibuat PLN dan banyak digunakan di pelosok.
(Baca Juga: Dengan Nikel, Indonesia Ingin Menjadi Raksasa Industri Kendaraan Listrik, Ini Detilnya)
"Kami sudah ada produk mirip baterai listrik namanya Talis (Tabung Listrik) buatan pihak UI (Universitas Indonesia)," terang Made.
"jadi tabung listrik ini sudah digunakan di desa-desa di wilayah Papua untuk sumber listrik di rumah, dan kalau habis tinggal tukar di pos PLN," sambungnya.
Made menambahkan, jika PLN membuat baterai untuk kendaraan listrik kemungkinan sistemnya mirip seperti tabung listrik yang telah digunakan tersebut.