Gawat! Beberapa Tim Kemalingan di MotoGP Malaysia, Banyak Suku Cadang Raib

Nur Pramudito - Sabtu, 2 November 2019 | 09:20 WIB

Beberapa tim balap kemalingan saat tampil dalam seri MotoGP Malaysia 2019, banyak suku cadang penting raib (Nur Pramudito - )

GridOto.com - Beberapa tim balap yang tampil dalam seri MotoGP Malaysia mengalami nasib kurang beruntung ketika perlengkapan mereka dibobol pencuri.

Masalah keamanan menjadi rapor buruk dalam pagelaran seri balap MotoGP Malaysia 2019 setelah enam tim balap menjadi korban pencurian.

Enam tim tersebut adalah Gaviota Angel Nieto (Moto3 dan Moto2), BOE Skull Rider Mugen Race (Moto3), CIP Green Power (Moto3), Reale Avintia Arizona 77 (Moto3), Red Bull KTM Ajo (Moto3).

Posisi garasi keenam tim itu memang lebih rawan karena tidak kebagian ruang paddock dan hanya berupa tenda yang ditempatkan di dekat area parkir mobil P1.

(Baca Juga: Marc Marquez Pakai Rem Skutik Buat Motor RC213V di MotoGP Malaysia)

Manager Tim Angel Nieto, Gino Borsoi, mengaku bahwa timnya kehilangan banyak barang berharga akibat peristiwa pencurian tersebut.

"Kami kehilangan paket shock absorber Moto3, kaliper dan cakram rem, komputer, perkakas, pemanas, per garpu, dan shock absorber belakang," kata Borsoi dilansir dari AS.

"Sebuah kerugian yang besar, kami mengharapkan respons dari pengelola sirkuit, sesuatu yang sudah kami bicarakan dengan IRTA (asosiasi tim balap MotoGP)," sambung Borsoi.

Borsoi menambahkan bahwa tiga tahun yang lalu tim Angel Nieto mengalami kejadian serupa ketika tiga komputer mereka dibawa lari oleh maling.

Beruntungnya tim Angel Nieto mendapat bantuan dari rivalnya, SKY Racing Team VR46, yang memberikan dua paket lengkap shock absorber Moto3.

(Baca Juga: Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli Pakai Motor Pabrikan di MotoGP Musim 2020)

Manajer tim bentukan Valentino Rossi, Pablo Nieto mengaku tergerak memberi uluran tangan kepada Angel Nieto juga karena alasan pribadi.

"Bagaimana bisa saya tidak membantu mereka jika tim itu diberi nama ayah saya," ujar Pablo Nieto.

Adapun soal kerugian materiel, diperkirakan Borsoi berada di kisaran angka puluhan ribu euro.

"Kita berbicara soal 40.000 atau 50.000 euro atau sekitar 700 juta rupiah untuk suku cadang, perkakas, dan komputer yang hilang," jelas Borsoi.

"Motornya sudah bisa dirakit dan lengkap, tetapi akan menjadi masalah ketika mengalami kerusakan yang signifikan," pungkas Borsoi.