GridOto.com - Penjualan mobil murah ramah lingkungan atau yang akrab disebut LCGC (Low Cost Green Car) terus mengalami penurunan.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan LCGC pada periode Januari-September 2019 hanya sebanyak 156.642 unit.
Padahal, dalam periode yang sama tahun lalu penjualannya sebanyak 188.765 unit.
Jika dihitung secara matematis, penjualan LCGC tahun ini turun sebanyak 12.114 unit atau 7,2 persen ketimbang tahun lalu.
(Baca Juga: Nasib Mobil LCGC Pasca Regulasi Emisi. Masihkah Punya Peluang?)
Penurunan penjualan LCGC bukan hanya terjadi di unit baru, tetapi juga di unit bekasnya.
Sugianto, Sales Marketing Allison Automobile Bintaro menuturkan, penjualan LCGC di tempatnya bekerja cukup signifikan.
"Ya kalau untuk sekarang juga kurang lebih sama dengan yang mobil barunya, turun juga. Traffic-nya turun, kira-kira 30 persenan lah dari tahun lalu," ucap Sugi kepada GridOto.com.
Tetapi, ia menjelaskan penurunan tersebut bukan hanya terjadi di sektor LCGC, melainkan juga di jenis mobil lainnya.
(Baca Juga: Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Yang Masih Lebih Baik Dari LCGC)
"Daya belinya emang lagi anjlok tahun ini. Mudah-mudahan cepat bangkit lah," tandasnya.
Senada dengannya, Ahmad Saputra, Owner Berkah Motor Depok, juga mengatakan kurangnya peminat LCGC di showroomnya.
Bahkan, ia mengaku kini harus berfikir matang untuk mengambil LCGC sebelum dijual kembali.
"Saya mah mendingan jual Avanza, Rush, Ertiga, pokoknya yang MPV gitu, konsumennya udah jelas ada," tandasnya.
(Baca Juga: Ini 5 Pilihan Favorit Mobil LCGC Versi GridOto.com)
Ia berpendapat, konsumen mobil bekas cenderung enggan mengambil LCGC karena harganya bersinggungan dengan unit barunya.
Konsumen lebih memilih melakukan kredit LCGC baru yang angsurannya tak jauh berbeda ketimbang mereka mengambil unit bekasnya.
"Kalau kayak Sigra gitu, menurut saya itu mobil tanggung, harganya gak beda jauh sama MPV (keluaran tahun yang lebih tua) dan lain-lain," ucapnya.
"Udah gitu konsumen juga lebih milih kredit unit baru ketimbang ambil unit bekasnya, karena kreditnya juga beda tipis," tutupnya.