GridOto.com - Faktor human error disebut masih menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol paling dominan dibanding akibat kondisi kendaraan yang Over Dimension And Over Load (ODOL).
General Manager Tol Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putra, mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi kecalakaan di jalan tol masih didominasi human error dengan presentasi sekitar 87 persen.
Sedangkan akibat kendaraan ODOL hanya 13 persen.
"Itu data sampai September 2019 ini, jadi memang faktor dominan masih pengemudi kalau akibat kendaraan faktor paling banyak yang kedua," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.com, Senin (28/10/2019).
(Baca Juga: Cegah Kecelakaan Fatal Yang Kerap Terjadi. Tol Bebas ODOL di 2020)
Ia mengatakan dengan diadakannya operasi ODOL ini, faktor kecelakaan akibat kendaraan yang mencapai 13 persen, diharapkan bisa terus berkurang.
"Saat ini juga sedang diupayakan untuk mendorong agar regulasinya lebih jauh sampai ke pengusahanya," katanya.
Atas hal tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan regulator dan kepolisian dengan mengupayakan perbaikan regulasinya dalam mengurangi angka kecelakaan di jalan tol tersebut.
"Itu agar perbaikannya bisa dilakukan lebih mendalam lagi," ucap Pratomo.
(Baca Juga: Street Manners: Pahami Fungsi Lajur di Jalan Tol Untuk Kurangi Risiko Kecelakaan)
Untuk menekan angka kecelakaan itu, PT Jasa Marga (Persero) melakukan operasi kendaraan truk ODOL yang melintas saat malam hari di Tol Purbaleunyi KM 120.
Sejumlah truk atau kendaraan berat diarahkan untuk berhenti di depan Kantor PT Jasamarga, kemudian petugas meminta pengendara untuk menunjukkan surat kendaraannya.
Kemudian, berat kendaraan dan muatan yang dibawa dihitung menggunakan alat ukur untuk menghitung secara total dan kendaraan ODOL langsung dipasang stiker peringatan oleh petugas.
"Biasanya penertiban Kendaraan ODOL ini dilaksanakan pada siang hari, tapi sekarang kami perlu meng-capture tren atau pola ODOL ketika malam hari," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol Masih Didominasi Human Error