GridOto.com - Penasaran enggak sih caranya membaca kode busi NGK dan Denso?
Tiap busi pasti punya spesifikasi masing-masing, makanya kamu harus tahu nih cara baca kode busi NGK dan Denso.
Kenapa cuma NGK dan Denso? Karena memang dua merek ini yang paling umum ditemui di Indonesia.
Kamu harus tahu nih cara baca kode busi biar enggak salah pilih busi dan jadi bisa tahu substitusi seandainya kamu enggak nemu busi NGK, bisa pakai Denso, dan sebaliknya.
(Baca Juga: Busi Palsu di Toko Online, Ini 4 Ciri Fisiknya Biar Enggak Tertipu)
Begini cara baca kode busi NGK dan Denso, yuk disimak sampai lengkap!
1. Kode Busi NGK
Ambil contoh busi kode CPR8EA-9
C: Diameter ulir. (A=18mm. B=14mm. C=10 mm. D=12mm. E=8mm)
P: Projected insulator, artinya terdapat tonjolan insulator.
R: Kode resistansi busi, biasanya 5 kiloohm. Busi dengan huruf R menandakan cocok untuk kendaraan dengan sistem pembakaran injeksi. Kalau masih karbu, bisa pakai busi tanpa huruf R.
8: Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi. Pada merek NGK Busi panas angkanya 2–8 sedang busi dingin angkanya 9–12.
E: Panjang ulir busi sekitar 19 mm. (E=19mm. H=12,7mm. L=11,2mm)
A: Bentuk lengkungan ujung elektroda. Kode huruf paling belakang ini menunjukkan desain busi.
9: Gap atau celah antar elektroda, 9 berarti panjang gap sebesar 0.9 mm.
Ambil contoh busi dengan kode U24FSU9
U: Diameter ulir busi 10 mm.
24: Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi, semakin kecil angkanya termasuk busi panas. Busi panas 20, 19, dan seterusnya sedang busi dingin 24,26, dan seterusnya.
F: Panjang ulir busi sekitar 12,7 mm. (A-E, G-H=19mm. F=12,7mm. L=11,2mm.)
S: Tipe rancangan busi.
U: Bentuk elektroda ground.
9: Gap atau celah antar elektroda , ini artinya celah busi 0,9 mm.