GridOto.com - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) membukukan pembiayaan Rp 28 triliun selama periode Januari-September 2019.
Menurut Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 1 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Ia melanjutkan, hal itu disebabkan karena melambatnya pertumbuhan penjualan motor baru dan penurunan pada mobil baru sepanjang 2019.
(Baca Juga: Adira Insurance Kembali Adakan IRSA 2019, Wujudkan Tata Kelola Keselamatan Jalan yang Baik!)
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer sepanjang Januari-September 2019 mencatatkan 4,915 juta unit, atau naik 4,1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Kemudian, dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), wholesales mobil Januari-September 2019 menorehkan 754 ribu unit atau turun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sehingga, untuk pembiayaan mobil mengalami penurunan 6 persen menjadi Rp 11,6 triliun.
Untuk pembiayaan motor mengalami peningkatan 6 persen menjadi 14,8 triliun.
(Baca Juga: Sektor Otomotif Anjlok di Semester I 2019, Adira Finance Akui Bisa Tumbuh Karena Penjualan Kendaraan Bekas)
"Pangsa pasar kami untuk segmen mobil baru 4,4 persen, sedangkan motor baru 11,5 persen," kata Hafid di Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Dalam kondisi bisnis saat ini, ia lebih berhati-hati dalam mempertahankan kualitas aset dan menjaga pengelolaan biaya dengan baik.
"Kami juga akan terus menyederhanakan proses untuk meningkatkan efisiensi," tutupnya.