GridOto.com - Sebelum peluncuran perdana mobil listrik Mazda MX-30, banyak yang menduga jika proyek SUV listrik ini dikembangkan menggandeng prinsipal lain.
Salah satu prinsipal yang santer disebut 'membantu' proyek MX-30 ialah Toyota. Meski akhirnya hal ini dibantah oleh Mazda.
"Mazda MX-30 dikembangkan sepenuhnya oleh Mazda. Jadi ketika ada regulasi (elektrifisasi) di Eropa mulai 2020 kami mulai mengembangkan MX-30 sejak 2016," kata Ichiro Hirose, Senior Managing Executive Officer Oversight of R&D and Cost Innovation; In charge of Powertrain Develponment and Integrated Control System Development Mazda Motor Corporation saat ditemui khusus di TMS 2019.
Yups total pengembangan Mazda MX-30 butuh waktu sekitar 3 tahun 5 bulan. Dengan pusat perakitan sepenuhnya dikerjakan di pabrik Mazda Hiroshima.
Yang menarik, komponen utama mobil listrik Mazda MX-30 terselip nama perusahaan raksasa elektronik Jepang. Baterai dari Panasonic sementara motor dan inverter disuplai dari Hitachi Automotive System, Ltd.
Baterai Lithium-ion dari Panasonic itu berdaya 35.5 kWh yang diklaim bisa melajukan MX-30 sejauh 200 km sekali terisi penuh.
Namun sayang catatan ini masih tergolong rendah jika dibanding Honda e yang punya kapasitas baterai sama persis dan bisa melaju sejauh 220 km. Meski sedikit catatan, data perbadingan ini belum apple to apple mengingat baterai di MX-30 belum tahap homologasi.
Quick charging CHAdeMO di beberapa negara tanggap mobil listrik itu semacam pompa pengisian baterai listrik DC yang membutuhkan waktu isi ulang baterai sekitar 40 menit saja.