Mitsubishi MI-Tech Concept Saingi Batmobile. Jadi Mobil Listrik Pertama Bermesin Turbin

Bimo Aribowo - Rabu, 23 Oktober 2019 | 20:55 WIB

Mitsubishi MI-Tech Concept di Tokyo Motor Show 2019 (Bimo Aribowo - )

GridOto.com – Pernah lihat Batmobile yang memakai mesin turbin di film Batman?

Mungkin Batmobile itulah yang paling dekat mendeskripsikan Mitsubishi MI-Tech Concept ini.

Hadir world premiere di Tokyo Motor Show 2019 yang dibuka (23/10), MI-Tech jadi mobil listrik pertama yang memakai mesin turbin.

Bahkan bisa dibilang MI-Tech jadi yang pertama dan satu-satunya mobil bermesin turbin. Setidaknya di dunia nyata.

Mitsubishi menghadirkan MI-Tech sebagai terobosan baru mobil PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).

Jika selama ini PHEV memakai paduan mesin bensin dan motor listrik, sekarang digantikan gas turbin dan motor listrik.

Turbin ini berfungsi sama seperti mesin bensin di PHEV yang selama ini kita kenal.

Yaitu membangkitkan energi listrik guna memasok kebutuhan baterai.

Ada 4 motor listrik yang menggerakkan MI-Tech yang berputar secara independen.

Selain mencegah gejala rodal slip di jalan off-road, keempat motor juga memungkinkan dikontrol secara terpisah.

Bimo Aribowo
SUV ini dilengkapi mesin turbin dan 4 motor listrik

Hal ini membuat MI-Tech dapat bermanuver ke arah samping layaknya mobil panser atau tank.

Hiroshi Nagaoka, Executive Officer, Senior Vice President (Engineering) Mitsubishi Motors menjelaskan lebih detail.

“Gas turbin ini mampu disetting untuk mengkonsumsi bahan bakar yang bervariasi, mulai dari BBM diesel, kerosin (minyak tanah) hingga alcohol,” terang Nagaoka-san.

Fleksibilitas BBM ini memungkinkan MI-Tech mampu beradaptasi di banyak tempat yang kualitas BBM berbeda-beda.

Bimo Aribowo
Mitsubishi masih belum merencanakan membuatnya sebagai produk massal

Meski masih mengkonsumsi BBM fosil, namun emisi gas buangnya diklaim lebih rendah dari mesin bakar konvensional.

“Kadar NOx (nitrogen oksida) nya hampir bisa dibilang tidak ada,” tambah Nagaoka lagi.

Mitsubishi memilih gas turbin ini juga karena dimensinya yang kompak dan bobotnya yang lebih ringan dibanding mesin bensin konvensional.

“Jangan bayangkan mesin turbin pesawat terbang. Ini ukuran dan kemampuannya lebih kecil dari pesawat,” ujar Nagaoka.

Mitsubishi masih belum merencanakan produksi massal MI-Tech. Namun Nagaoka menyebut pihaknya terus berusaha mengembangkannya kea arah itu.