GridOto.com - Mantan CEO sekaligus Founder Gojek, Nadiem Makarim resmi mundur dari kursi kepemimpinannya, dan akan menjadi salah satu menteri di kabinet kepemimpinan Joko Widodo periode kedua ini.
Namun, hal tersebut nampaknya mendapatkan penolakan dari para pengemudi ojek online (ojol).
Bahkan, mereka mengancam akan melakukan aksi penolakan, bila Nadiem jadi menduduki kursi menteri dalam kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Melansir dari Kontan.co.id, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, jika Nadiem naik menjadi menteri akan ada pergerakan dari seluruh kota.
(Baca Juga: Bos Gojek Nadiem Makarim Dipanggil Presiden ke Istana, Siap Ditunjuk Jadi Menteri?)
"Ojol tidak setuju apabila Nadiem jadi salah satu menterinya Jokowi, akan ada pergerakan kota seluruh Indonesia, sebagai penolakan," ujarnya, Senin (21/10/2019).
Alasan penolakan tersebut terkait kesejahteraan dari pengemudi ojol yang berada di bawah naungan Gojek.
Menurutnya, meskipun Gojek sudah menjadi perusahaan besar, namun kesejahteraan pengemudi ojol masih belum bagus.
Walaupun ia menilai Nadiem sebagai pengusaha yang sukses, dengan membuktikan nilai valuasi Gojek yang semakin naik, meskipun bermula dari sebuah start-up.
(Baca Juga: Ditolak di Malaysia, Begini Nasib Gojek di Vietnam, Singapura, dan Thailand)
Meski begitu, Igun merasa Nadiem masih belum baik dalam hal kesejahteraan, dan mitra Gojek hanya mendapat keuntungan yang sedikit.
"Jutaan para mitra ojek onlinenya berdarah-darah di lapangan dan jauh dari sejahtera dari segi pendapatan," terang Igun.
Artikel ini mengkutip dari Kontan.co.id dari artikel yang berjudul "Pengemudi Ojek Online Tolak Nadiem Makarim Jadi Menteri"